Bentuk dan Fungsi Operator Bahasa Bima

Bahasa Bima kategori gramatikal operator pemarkah predikat.

Authors

Downloads

Persoalan yang dikaji dalam tulisan ini difokuskan pada operator Bahasa Bima, yaitu bentuk dan
fungsi operator bahasa Bima. Secara lintas bahasa, operator dikenal sebagai unsur-unsur yang tidak
dilekatkan pada unsur lain, seperti did dan not dalam bahasa Inggris dan ka, pemarkah tanya, dalam
Bahasa Jepang. Wujudnya beragam, misalnya afiks, klitik, atau kata bergantung pada tipe-tipe bahasa
itu sendiri. Hasil penelitian yang mengkaji operator Bahasa Bima masih belum banyak dilakukan
sehingga sebagai penelitian awal dan untuk menambah wawasan kelinguistikan, kajian ini sangat
menarik untuk dibicarakan. Karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
linguistik lapangan, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode elisitasi,
metode perekaman, dan metode observasi. Ketiga metode itu dibantu dengan teknik catat. Analisis
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsep yang diperkenalkan oleh Van Valin dan La
Polla dalam teori Role and Reference Grammar. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode padan
dan distribusional dengan teknik lanjutan teknik hubung banding, teknik lesap, dan teknik subsitusi
sehingga unsur-unsur yang dinamai operator dapat dengan mudah dikenali. Pada hasil analisis data,
diketahui bahwa operator dalam bahasa Bima dimarkahi dengan klitik dan kata seperti 1) klitik
seperti ku-, na-, dan mu- dan 2) preposisi seperti kai dan labo. Selain itu, diketahui pula Bahasa Bima
memiliki operator berupa aspek dan penegasi.