Arsitektur Rumah Tradisional Suku Kajang di Provinsi Sulawesi Selatan

arsitektur kajang rumah suku tradisional.

Authors

Downloads

Suku Bugis-Makassar menganggap rumah tidak hanya sebagai tempat tinggal untuk melakukan aktivitas. Dalam pandangan kosmologis masyarakat Bugis-Makassar, rumah adalah mikrokosmos dan merupakan replika makrokosmos, yang terdiri atas tiga tingkatan, yakni dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah. Berdasarkan status sosialnya, rumah masyarakat Bugis-Makassar dibedakan atas Saoraja (Bugis)/Ballak Lompoa (Makassar) yang diartikan sebagai istana, dan Bola (Bugis)/Ballak (Makassar) yang diartikan sebagai rumah bagi masyarakat biasa. Dari segi makna, rumah merupakan lambang keberhasilan seseorang, dan identitas lapisan sosial yang diwujudkan dalam bentuk fisik dan gaya serta hiasan beraneka ragam, rumah juga dianggap sebagai simbol dari nilai budaya masyarakat. Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi juga mempunyai fungsi sosial, ekonomi, religi dan lain sebagainya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode induktif, dan pengolahan data secara kualitatif. Metode induktif berusaha untuk melihat gejala-gejala khusus yang terdapat pada arsitektur rumah tradisional Kajang untuk menarik simpulan secara umum. Pengolahan data kualitatif dilakukan berdasarkan kualitas dari data yang ditemukan di setiap rumah. Arsitektur dan orientasi rumah tradisional Kajang secara keseluruhan memiliki bentuk dan orientasi yang sama, baik dari segi bahan, ukuran, denah ruangan, bentuk rumah dan fungsi ruangannya, sehingga tidak tampak tanda-tanda pelapisan sosial.