Pengaruh Sumber Karbon Organik Terhadap Produksi Protease Fibrinolitik Bacillus Sphaericus BM 9.1 Dengan Solid State Fermentation (SSF)
Downloads
Enzim fibrinolitik merupakan kelompok enzim protease serin yang mampu menghancurkan bekuan darah (fibrin) pada berbagai penyakit trombotik. Sumber enzim fibrinolitik dapat diperoleh dari mikroorganisme. Bacillus sp merupakan salah satu mikroorganisme yang berpotensi menghasilkan enzim fibrinolitik. Medium memiliki peran penting dalam menumbuhkan dan memproduksi enzim fibrinolitik. Dalam medium, sumber karbon yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan bakteri. Dalam fermentasi mikroba, sumber karbon sangat diperlukan untuk pembentukan biomassa dan produksi energi. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media Nutrient agar yang ditambahkan sumber karbon organik. Sumber karbon yang digunakan adalah glukosa, fruktosa, sukrosa, dan pati dengan konsentrasi masing-masing 1% b/v. Penambahan sumber karbon dengan konsentrasi 1% b/v pada medium menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap produksi enzim fibrinolitik oleh Bacillus sphaericus BM 9.1. Jadi di antara semua sumber karbon yang diuji, fruktosa menghasilkan indeks fibrinolitik tertinggi (2,86 ± 0,03). Langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan konsentrasi sumber karbon fruktosa. Optimasi konsentrasi fruktosa diuji pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, dan 4%. Semua konsentrasi telah diuji, konsentrasi fruktosa 1% b/v menghasilkan indeks fibrinolitik tertinggi (2,82 ± 0,04).
Arulanantham, A., Sevvel, P., Nirmala, R., and Kularajany N. 2012. Alternative culture media for bacterial growth using different formulation of protein sources. Scholar Research Library., 2(6): 697-700
Ashipala, O. K., and He, Q. 2008. Optimization of fibrinolytic enzyme production by Bacillus subtilis DC-2 in aqueous two-phase system (poly-ethylene glycol 4000 and sodium sulfate). Bioresource Technology., 99(10):4112-9.
Atlas, M. Ronald. 2010. Handbook of Microbiological Media Fourth Edition. United States of America.
Fakhri, C.H. 2015. "Skrinning Bakteri Penghasil Enzim Fibrinolitik Asal Perairan Pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo Kota Surabaya”. Skripsi. Surabaya: Fakultas Farmasi. Universitas Airlangga.
Kotb, E. 2013. Activity assessment of microbial fibrinolytic enzymes. Applied Microbiology and Biotechnology. 97(15): 6647–6665.
Kotb, E. 2015. Purification and partial characterization of serine fibrinolytic enzyme from Bacillus megaterium KSK-07 isolated from kishk, a traditional Egyptian fermented food. Applied Biochemistry and Microbiology. 51(1): 34–43.
Meyrath, J. and Volavsec, U. 1975. Production and Microbial Enzyyme, in Food Processing edited by Reed G. New York: Academic Press.
Radji, M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Vijayaraghavan, P., Samuel, G.P.V., Mariadhas, V.A., Naif, A.A.D. 2016. Bioconversion of Agro-industrial Wastes for the Production of Fibrinolytic Enzyme from Bacillus Halodurans IND18: Purification and biochemical characterization. Electronic Journal of Biotechnology. Volume 20, pages 1–8.
BIKF by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.