Insufisiensi Adrenal Sekunder pada Eritema Nodosum Leprosum: Studi Profil TNF-α dan Kortisol Serum

Authors

Downloads

Latar belakang: Beberapa studi mengemukakan bahwa peningkatan tumor necrosis factor–alpha (TNF-α) sebanding dengan derajat keparahan Eritema Nodosum Leprosum (ENL), sehingga sitokin ini dianggap sebagai seromarker. Sekresi adrenocorticotropin hormone (ACTH) meningkat akibat pelepasan sitokin proinflamasi, kemudian ACTH akan merangsang pelepasan glukokortikoid adrenal sebagai umpan balik. Apabila rangsangan sitokin ini berlangsung kronis, korteks adrenal akan mengalami kelelahan yang berakibat menurunnya serum kortisol. Pemberian kortikosteroid eksogen jangka panjang diduga menyebabkan terjadinya penurunan kortisol. Tujuan: Mengevaluasi profil TNF-α dan kortisol serum pada pasien ENL yang diterapi kortikosteroid berdasarkan riwayat lamanya ENL. Metode: Dua puluh satu subjek dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesis riwayat ENL, dan pengambilan sampel darah jam 08.00-09.00 untuk melihat kadar TNF-α dan kortisol serum. Hasil: Dari 21 sampel didapatkan rerata TNF-α serum sebesar 4,51 ± 1,7 Ïg/mL. Rerata kortisol serum pada pasien dengan riwayat ENL 1-12 bulan sebesar 15,23 ± 2,3 μg/dL, riwayat ENL > 12-24 bulan sebesar 8,75 ± 4,8 μg/dL, dan riwayat ENL > 24-36 bulan sebesar 1,17 ± 0,7 μg/dL. Simpulan: Rerata penurunan kortisol serum tampak seiring dengan semakin lamanya pasien menderita ENL dan mendapatkan terapi kortikosteroid. Insufisiensi adrenal sekunder pada penelitian ini dapat disebabkan oleh pemberian kortikosteroid jangka panjang maupun adanya paparan sitokin proinflamasi kronis. Kata kunci: eritema nodosum leprosum, insufisiensi adrenal sekunder, kortikosteroid, TNF-α, kortisol.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>