HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE PADA PRIMIGRAVIDA RIWAYAT PERNIKAHAN DINI
Downloads
Abstrak
Latar Belakang: Pernikahan dini merupakan salah ssatu masalah kesehatan reproduksi di Indonesia. Berdasarkan laporan BPS 2017 angka pernikahan dini di Indonesia mencapai 25,71%, sedangkan di Kabupaten jember 28,66% perempuan menikah di usia dini. Antenatal care yang rutin dapat menurunkan angka kematian ibu. Berdasarkan Kemenkes 2017 kehamilan pada ibu dibawah usia 20 tahun meningkatkan angka kematian ibu. Remaja perempuan yang telah menikah cenderung 11 kali memiliki pendidikan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan antenatal care pada ibu hamil primigravida dengan riwayat pernikahan dini. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dengan α=0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 81,35% ibu hamil dalam kategori usia remaja akhir, 54,2% Ibu hamil memiliki pendidikan terakhir SMP, Ibu hamil yang patuh dalam ANC sebesar 64,4%, ibu hamil dengan pendidikan SMA patuh dalam ANC (70,5%) dan didapatkan nilai p=0,005. Kesimpulan: Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan ANC pada ibu hamil dengan riwayat pernikahan dini di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.
Abstract
Background: Early marriage is one of the reproductive health problems in Indonesia. Based on the BPS report 2017 the rate of early marriage in Indonesia reached 25.71%, while in Kabupaten Jember 28.66% of women married at an early age. Regular antenatal care can reduce maternal mortality. Based on the Ministry of Health 2017 under 20 years of gestation increases maternal mortality. Married girls tend to have 11 times lower education. This study aims to analyze the relationship of education with the agreement of antenatal care in primigravida pregnant women with a collection of early marriage.Method: The method of this study is a cross-sectional study. The instrument used was a questionnaire. Data analysis using chi square test with α = 0.05. Results: The results showed 81.35% of pregnant women in the final adolescent age category, 54.2% of pregnant women had the last junior high school education, 64.4% of obedient pregnant women in the ANC, pregnant women with high school education were obedient in the ANC (70 , 5%) and the value of p = 0.005 is obtained.Conclusion: The data shows that there is a relationship between education level and ANC compliance in pregnant women with a history of early marriage in the Tanggul District of Jember Regency.
Badan Pusat Statistik (2015) Kemajuan yang Tertunda : Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik dan UNICEF.
BKKBN (2010) Pendewasaan Usia Perkawinan Dan Hak-hak Reproduksi Bagi Remaja Indonesia. Edisi II. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Dinas Kesehatan Jember (2017) Profil Kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2016. Jember. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2016/3509_Jatim_Kab_Jember_2016.pdf.
DPPA and BKKBN (2018) Laporan Pernikahan Berdasarkan Umur Istri. Jember.
Furuta, S. and Salway, S. (2016) ‘Women's Position WIthin The Household as a Determinant of Maternal Health Care Use in Nepal', Int Fam Plan Perspect, 32(1), pp. 17–27.
Hagey, J., Rulisa, S. and Pérez-Escamilla, R. (2014) ‘Barriers and solutions for timely initiation of antenatal care in Kigali, Rwanda: Health facility professionals' perspective', Midwifery. Elsevier, 30(1), pp. 96–102.
Heriani (2017) ‘Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau dari Paritas, Usia dan Tingkat pendidikan', Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), pp. 01–08.
Joshi, C. et al. (2014) ‘Factors associated with the use and quality of antenatal care in Nepal: a population-based study using the demographic and health survey data', BMC pregnancy and childbirth. BioMed Central, 14(1), p. 94. Available at: https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2393-14-94#Bib1.
Kartikawati, R. (2014) ‘Dampak Perkawinan Anak di Indonesia', Jurnal Studi Pemuda, 3(1), pp. 1–16.
Kasim, R. et al. (2016) ‘Knowledge, attitudes and practice of preconception care among women attending maternal health clinic in Kelantan', Education in Medicine Journal, 8(4).
Kemenkes RI (2017a) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.
Kemenkes RI (2017b) Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 2017. Sumatera barat. Available at: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2017/03_Sumbar_2017.pdf.
Kemenkes RI (2017c) Risiko Hamil Di Usia Remaja, Depkes RI. Available at: http://www.depkes.go.id/article/print/17100200001/inilah-risiko-hamil-di-usia-remaja.html (Accessed: 1 March 2019).
Mantao, E. and Suja, M. D. . (2018) ‘Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kepatuhan Antenatal Care Pada Perdesaan dan Perkotaan di Indonesia', Berita Kedokteran Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Public Health Universitas Gadjah Mada, 34(5). Available at: https://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/37405.
Manuaba, I. G. . et al. (2012) Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo, S. (2012) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Phafoli, S. et al. (2014) ‘Variables Influencing Delay in Antenatal Clinic Attendance Among Teenagers in Lesotho', SA Farm Pract, 49(9), p. 17.
Prawirohardjo, S. (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Priohutomo, S. (2018) Mencegah pernikahan anak melalui program kkbpk. Banjarmasin. Available at: https://www.bkkbn.go.id/po-content/uploads/2018.03.10.Banjarmasin.MENCEGAH_PERKAWINAN_ANAK_MEL_PROG_KKBPK.pdf.
Rachmawati, A. I. et al. (2017) ‘Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Ibu Hamil Factors Affecting The Antenatal Care ( ANC ) Visits on Pregnant Women', Universitas Lampung, 7(November), pp. 72–76.
Rashad, W. A. and Essa, R. M. (2010) ‘Women ' s Awareness of Danger Signs of Obstetrics Complications', Journal of American Science, 6(11), pp. 802–809.
Sari, K. I. . and Efendy, H. . (2017) ‘Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan Antenatal Care', Jurnal Keperawtan dan Kebidanan, 9(1), pp. 93–113. Available at: http://jurnalonline.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/108.
Ulaa, M. (2017) ‘Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care', Proceeding Seminar Nasional Keperawatan. Proceeding Seminar Nasional Keperawatan, (Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017), pp. 238–243. Available at: http://conference.unsri.ac.id/index.php/SNK/article/view/777.
Wulandatika, D. (2017) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Tahun 2013', Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 8(2), pp. 8–18. doi: 10.26751/jikk.v8i2.269.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribution-Share Alike 4.0 (CC BY-SA).
This Journal (e-ISSN 2656-7806) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.