RISK FACTORS OF STUNTING EVENTS IN TODDLERS AGED 24-59 MONTHS
Downloads
Abstract
Background: Stunting is one priority problem in Indonesia. The incidence of stunting in toddlers at the Tambak Wedi Public Health Center Surabaya in 2015 and 2016 were 31.3% and 33%, respectively. This study aims to analyze the risk factors for stunting in toddlers aged 24-59 months in Tambak Wedi Health Center Surabaya. Method: This observational analytic research used cross sectional approach. The population in this study was 220 and the sample size was 110 mothers and toddlers. Samples were selected by proportional cluster random sampling from the population of 220 pairs mothers and toddlers. Independent variables of the mothers include height, upper arm circumference, frequency of ANC visits, weight gain during pregnancy, meanwhile of the toddlers included birth length and birth weight. The dependent variable was stunting. Statistical analysis used chi-square and multiple logistic regression tests. Results: There were 100 pairs of mother and toddlers in the study. Bivariate analysis showed a significant relationship between maternal height (p = 0.025, RR = 0.406), frequency of ANC visits (p = 0.017, RR = 0.382), increase in maternal weight during pregnancy (p = 0.017, RR = 0.328), the baby's birth length (p = <0.001, RR = 0.256), and the baby's birth weight (p = <0.001, RR = 0.208) with stunting. Multivariate analysis showed maternal height and ANC visit as the significant risk factors of stunting. Conclusion: Maternal height and the frequency of ANC visits were the risk factors for stunting among toddlers aged 24-59 months in Tambak Wedi Public Health Center in Surabaya.
Amini, A. (2017). Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB Tahun 2016. Tesis. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Apriningtyas, V. N. (2018). Faktor Prenatal yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting (Studi di Desa Dukuhmaja Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes). The Indonesian Journal of Public Health, 14(2).
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kejadian stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. E-Journal Pustaka Kesehatan, 3(1), pp. 163-70.
Astuti, D. K. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulonprogo DIY. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 2(1), pp. 61–69.
Erowati, D. (2019). Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Sebagai Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan. INA-Rxiv. Diperoleh dari: https://osf.io/preprints/inarxiv/t4b26/.
Govindaraj, R. et al. (2015). Health Care in Sri Lanka: What Can the Private Health Sector Offer? South-East Asia. Available at: https//openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/20018/899540WP0Box380th0Care0in0Sri0Lanka.pdf.
Hardinsyah, & Supariasa, I. D. M. (2017). Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
Irianton, A. (2015). Gizi Ibu Dan Anak. PT. Leutika Nouvalitera.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012) Survei Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1(1), 69–73. https://doi.org/10.11113/jt.v56.60K.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014) Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang di Tingkat pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Status Gizi Pengaruhi Kualitas Bangsa. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016) Buku Saku Pemantauan Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Situasi Balita. Jakarta: Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kristiana, T. W., Hamam, H., Detty, & Siti, N. (2016). Riwayat KEK dan Anemia Pada Ibu Hamil Tidak Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan Di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 4(1), pp. 29-40. doi: 10.21927/ijnd.2016.4(1).29-40.
Losong, A. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi, dan Zink pada Balita Stunting dan non Stunting. Jurnal Amerta Nutr, 1(2), p. 121.
Masta, H., Khristina, D. U., Nur, F. A. (2020). Kunjungan Antenatal Care Berhubungan Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 11(1). Diakses dari: https://stikes-yogyakarta.e-journal.id/JKSI/article/view/13.
Nadia, N. L., Heni, P. W., & Margono. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan Di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Neneng, S. L. (2019). Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil Terhadap Berat Badan Bayi Saat Lahir Di BPS Wirahayu Panjang Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(4). doi: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i4.2266. ISSN: 2355-7583.
Purwaningsih, W., Fatmawati, S. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rachmi, C. N., Agho, K. E., Li, M., & Baur, L. A. (2016). Stunting, underweight and overweight in children aged 2.0-4.9 years in Indonesia: Prevalence trends and associated risk factors. PLoS ONE, 11(5). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0154756.
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., Rahman, F. (2015). Riwayat Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 10(2), pp. 67-73.
Riset Kesehatan Dasar. (2013) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013. Available at: dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. (Accessed: 19 Oktober 2014).
Rosmalina, Y., Luciasari, E., Aditianti, Ernawati, F. (2018). Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Batita Stunting: Systematic Review. Jurnal Gizi Indonesia, 41(1), pp. 1-14.
Sari, P., Agustin, D. S. (2018). Determinan Sosial Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia di Bawah Lima Tahun. Jurnal Kebidanan, 7(2), pp. 95-102. Diperoleh dari: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/. doi : 10.26714/jk.7.2.2018.95-102.
Sholikin, R. A. (2015). Hubungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten Purbalingga. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Suharmianti, M., Agus, H. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Siantan Hulu. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(1).
Swathma, D., Lestari, H., & Teguh, A. R. (2016). Analisis Faktor Risiko BBLR, Panjang Badan Saat Lahir Dan Riwayat Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 22-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandari Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(3). Diperoleh dari: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/1088.
Thomas, W. S. (2010). Embriologi Kedokteran Langman edisi 10. Jakarta: EGC.
Wiwien, F. W., Martha, I. K., & Zen, R. (2016). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia, 5(1), pp. 55-61.
World Health Organization. (2010). Country Profil Indicators: Interpretation Guide, Nutrition Landscape Information System. Geneva, Switzerland. http://doi.org/10.1159/000362780
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribution-Share Alike 4.0 (CC BY-SA).
This Journal (e-ISSN 2656-7806) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.