HUBUNGAN USIA DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INFERTILITAS DI POLI OBGYN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Downloads
Abstrak
Latar Belakang : Infertilitas merupakan problem yang dihadapi oleh pasangan suami istri yang telah menikah selama minimal satu tahun, melakukan hubungan seksual teratur tanpa menggunakan kontrasepsi tetapi belum berhasil memperoleh kehamilan. usia dan tingkat stres merupakan faktor yang berhubungan erat dengan tingkat kesuburan seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dan tingkat stres dengan kejadian infertilitas. Metode : Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain hospital based case control di Poli Obgyn RSUD dr. Soetomo Surabaya yang dilakukan sejak bulan maret sampai bulai april 2019. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdari dari 42 orang wanita infertil dan 42 orang wanita fertil yang diambil dengan metode Purposive Sampling. Data dianalisa menggunakan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dan uji Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kasus 76,2% responden berada pada kategori usia kurang dari 35 tahun dan pada kelompok kontrol sebanyak 81% pada kategori yang sama. Tingkat stress pada kelompok kasus dan kontrol masing - masing sebanyak 83,3% berada pada kategori normal. Hasil uji chi square antara usia dan kejadian infertilitas didapatkan p value = 0,595 (p value > 0,05). Hasil uji Spearman antara tingkat stress dengan kejadian infertilitas didapatkan p value = 0,906 (p value > 0,05). Kesimpulan: Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan tingkat stress dengan kejadian infertilitas.
Abstract
Background: Infertility is a problem faced by married couples who have been married for at least one year, have regular sexual intercourse without using contraception but have not succeeded in obtaining a pregnancy. Age and stress level are factors that are closely related to a woman's fertility rate. This study aims to identify the relationship between age and stress levels with the incidence of infertility. Method: This study was an observational analytic study with a hospital based case control design at Poli Obgyn RSUD dr. Soetomo Surabaya was carried out from March until April 2019. The samples used in this study were from 42 infertile women and 42 fertile women taken using the Purposive Sampling method. Data were analyzed by bivariate analysis with Chi Square test and Spearman test. Result: The results of the study showed that in the case group 76.2% of respondents were in the age group of under 35 years and the control group as much as 81% in the same category. Stress levels in the case and control groups were 83.3% in the normal category respectively. The results of the chi square test between age and the incidence of infertility obtained p value = 0.595 (p value> 0.05). The Spearman test results between stress levels and infertility events obtained p value = 0.906 (p value> 0.05). Conclusion: The results of the statistical test showed no significant relationship between age and stress level with the incidence of infertility.
Andrew, G. (2010) Buku ajar kesehatan reproduksi wanita. Ed 2. Jakarta : EGC
Dalono. (2011) Psikosomatik dan sesksologi. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 467 – 468, 476.
Djuwantoro, T. Permadi, W. (2008) Hanya 7 hari memahami infertilitas. Bandung : PT. Refika aditama
Eniola, W., Adetola, A. and Abayomi, T. (2012) ‘A review of female infertility; important etiological factors and management', Journal of Microbiology and Biotechnology Research Scholars Research Library J. Microbiol. Biotech. Res, 2(3), pp. 379–385. Available at: http://scholarsresearchlibrary.com/archive.html.
Fauziyah, Y. (2012) Infertilitas dan gangguan alat reproduksi wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hendarto, H. (2011) Stres infertilitas menghambat maturasi oosit dan hasil fertilisasi in vitro. Divisi Fertilisasi Dan Endokrinologi Reproduksi Departement SMF Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hestiantoro, A. (2011) Infertilitas. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 424 – 435
Hestiantoro, A et al (Ed). (2013) Pedoman konsensus penanganan infertilitas. Jakarta
Indarwati, I. et al. (2017) ‘Analysis of factors influencing female infertility', Journal of Maternal and Child Health, 2, pp. 151–162. doi: doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.02.06.
Oktarina, A. et al. (2014) ‘Faktor-faktor yang memengaruhi infertilitas pada wanita di klinik fertilitas endokrinologi reproduksi', (4), pp. 295–300.
Sa'adah, N. Purnomo, W. (2015) ‘Karakteristik dan perilaku berisiko pasangan infertil di Klinik Fertilitas dan Bayi Tabung Tiara Cita Rumah Sakit Putri Surabaya', pp. 61–69.
Sharma, R. et al. (2013) ‘Lifestyle factors and reproductive health : taking control of your fertility', Reproductive Biology and Endocrinology. 11(1), p. 1. doi: 10.1186/1477-7827-11-66.
Sari, L. (2016) Cara sehat cepat hamil. Yogyakarta : FlashBooks. Hal 288 - 292
Setiyono, A. Hendarto, H. Prasetyo, B. Maramis, M. M. (2015) Pengaruh tingkat stres dan kadar kortisol dengan jumlah folikel dominan pada penderita infertilitas yang menjalani fertilisasi in vitro. Majalah Obstetri & Ginekologi, Vol. 23 No. 3 September - Desember 2015. pp 128 - 132.
Vander Borght, M. and Wyns, C. (2018) ‘Fertility and infertility: Definition and epidemiology', Clinical Biochemistry, (March). doi: 10.1016/j.clinbiochem.2018.03.012.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribution-Share Alike 4.0 (CC BY-SA).
This Journal (e-ISSN 2656-7806) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.