KANDUNGAN FORMALIN PADA UDANG VANAME SETELAH PERENDAMAN FORMALIN DENGAN DOSIS YANG BERBEDA

biotechnology

Authors

  • Okky Hermawan
    okkyhermawan2192@gmail.com
    Fisheries and Marine Biotechnology Study Program, Faculty of Fisheries and Marine, Airlangga University, Surabaya
  • Ahmad Taufiq Mukti Department of Fish Health Management and Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine, Airlangga University
  • M. Yasin Department of Physics, Faculty of Science and Technology, Airlangga University
January 7, 2020

Downloads

Udang merupakan salah satu komoditi ekspor unggulan di Indonesia. Udang juga merupakan salah satu produk perikanan yang mudah busuk (high perishable), oleh karena itu dibutuhkan suatu proses untuk meminimalisir pembusukan. Pengawetan adalah salah satu cara untuk meminimalisir pembusukan. Cara yang sering digunakan untuk mempertahankan kualitas atau mengawetkan suatu produk perikanan adalah dengan menggunakan es batu,. Akan tetapi, banyak pelaku bisnis menilai tidak praktis dan harganya relatif mahal, akhirnya menggunakan formalin untuk proses pengawetan. Penggunaan formalin pada makanan dapat membahayakan manusia jika terpapar lebih dari ambang batasnya. Selain itu, penggunaan formalin sebagai pengawet pada makanan juga tidak diperboehkan, baik dalam peraturan dalam maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin pada udang vaname setelah direndam pada formalin dengan dosis yang berbeda. Deteksi formalin tersebut dilakukan di balai besar laboratorium kesehatan (BBLK), Surabaya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil fungsi linier, semakin tinggi konsentrasi formalin yang diberikan, maka semakin banyak formalin yang terkandung dalam udang vaname dengan mendapatkan hasil tertinggi yaitu 430,2 ppm pada perlakuan perendaman 5 % selama satu jam.