Pemberdayaan Dikalangan Calon Pekerja Migran Dalam Rangka Pencegahan Penyakit Menular di Desa Benculuk, Kecamatan Celuring, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

pekerja migran penularan penyakit pemberdayaan

Authors

September 6, 2021

Downloads

Rendahnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebenarnya berkorelasi lurus dengan rendahnya tingkat pendidikan formal mereka. Rata-rata pendidikan formal sebanyak 68%  lulusan SD dan SMP. Pengetahuan PMI terkait dengan penularan penyakit yang disebabkan adanya pola-pola interaksi sangatlah rendah. Penyakit menular pada PMI terkait dengan pola-pola interkasi banyak dilakukan di negara tujuan. Hal ini tentunya  berdampak pada penyebaran penyakit menular pada PMI purna penempatan yang semakin meningkat bahkan menyebarluas bukan hanya di daerah pengiriman saja tetapi ke wilayah-wilayah yang bukan pengiriman PMI.

WHO dari Komisi Migrasi dan Kesehatan menyampaikan adanya kerentanan para migran terkait dengan hak, perawatan kesehatan sebagai hak asasi manusia. Komisi ini memberikan rekomendasi menuju Global Health dengan misi migrasi sehat. Untuk merespon situasi ini maka studi ini membahas tentang pemberdayaan dikalangan  calon pekerja migran dalam rangka pencegahan penyakit menular  desa Benculuk, kecamatan Celuring, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur ini diharapkan memberikan kontribusi untuk calon PMI terkait dengan pola-pola interaksi dan berperilaku sesuai standard kesehatan  dengan sesama migran, majikan maupun warga negara tujuan. Apabila ketika dalam pola-pola interaksi dan berperilaku tidak sesuai standard kesehatan maka akan berdampak penularan penyakit.  

Pemberdayaan ini dilakukan di Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Desa Benculuk Kecamatan Cluring Banyuwangi  Provinsi Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian  ditentukan secara purposive di kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten dari tujuh kabupaten di Jawa Timur pengirim pekerja migran ke luar negeri. Pengumpulan data meliputi  observation  dan indepth interview. Informan yang dipilih adalah individu-individu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan yang diteliti. Terakhir adalah analisa data  yaitu data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan dan diindentifikasikan berdasarkan tema kemudian dianalisa.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa calon PMI belum memiliki pengetahuan tentang penyakit menular yang disebabkan oleh interaksi yang tidak tepat. Interkasi yang tepat akan mencegah terjadinya penularan penyakit. Apalagi informasi penularan penyakit tidak disampaikan pada pelaksanaan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) dan tidak didukung dengan menggunakan media pengajaran seperti video, simulasi dan hanya menggunakan metode ceramah. Demikian materi yang disampaikan tidak sesuai dengan modul pegangan instruktur. Dengan adanya pemberdayaan dikalangan calon PMI terkait dengan bahaya penyakit menular perlu adanya kiat-kiat untuk menghindarinya dengan membatasi interaksi di negara tujuan.