Strategi Interkultural dan Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Komunikasi Antar Budaya Bagi Ekspatriat Untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia
Downloads
Abstrak
Di era global seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah bahwa setiap negara berkembang membutuhkan jasa ekspatriat untuk membangun sebuah perusahaan menjadi lebih berkembang. Persaingan global telah tiba dan diperlukan kerjasama antar negara dalam hal tenaga kerja. Tidak mudah bekerja di negara yang bukan negara asal. Setiap negara tentunya memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya membuat para ekspatriat mengalami kesulitan dalam berinteraksi, serta menghambat produktifitas kerja bagi para ekspatriat. Komunikasi, interaksi, dan perjumpaan antarbudaya terjadi setiap saat. Keberdaan teknologi memperluas kemampuan orang di seluruh dunia untuk terhubung satu sama lain kepentingan Bisnis atau kebutuhan liburan. Seorang ekspatriat bekerja sebagai tenaga kerja multikultural dan berinteraksi dengan orang-orang dari budaya lain, sehingga keterampilan komunikasi dan kemampuan berinteraksi yang efektif menjadi salah satu kunci keberhasilan seorang ekspatriat yang ditugaskan di luar negeri. Artikel ini menyoroti pentingnya kesadaran interkultural dan kebutuhan akan pelatihan kompetensi komunikasi antar budaya untuk perusahaan lokal dan multinasional. Selain itu kerjasama dan sinergi antarbudaya menjadi aspek penting. Perusahaan yang memiliki kompetensi interkultural akan mampu mensukseskan dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis global. Budaya berperan penting dalam mengaktualisasikan kemampuan terbaik karyawan dan membuat mereka tetap betah berada di organisasi dimana mereka bekerja. Ekspatriat yang berasal dari suatu negara ketika bekerja di negara lain belum tentu dapat berhasil, ini karena adanya perbedaan budaya, oleh karenanya, para ekspatriat membutuhkan adaptasi. Artikel ini membahas tentang bagaimana ekspatriat Cina dengan rekan kerjanya dari Pakistan, bagaimana ekspatriat Amerika beradaptasi dengan budaya kerja di Sekolah Internasional di Salatiga. Tujuan artikel ini untuk menggali apa saja permasalahan dan kesulitan yang dihadapai para ekspatriat baik ekspatriat Cina di Pakistan maupun Ekspatriat Amerika di sekolah Internasional di Salatiga, serta bagaimana cara mengatasi ekspatriat perbedaan budaya tersebut.
Pirade, Gloria Stefhanie, Roos Kities Andadari, dan Dhian Adhitya. 2020. Adaptasi Budaya Kerja Ekspatriat Amerika (Studi Pada Sekolah Internasional Di Salatiga). Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia. 4 (1), 1-16.
Garavan, Thomas N, Alma McCathy, dan Ronan Carbery. 2019. An Ecosystems Perspective on International Human Resource Development: A Meta-Synthesis of the Literature. Human Resource Development Review. 1-41
Guomundsdottir, Svala, dan Sigrún Edda Eovarosdottir. 2017. Recruiting for international assignments: looking beyond technical knowledge. Human Resources Development and Management Journal. 17 (3/4) 220-229
Noman, Muhammad, Muhammad Safdar Sial, Talles Vianna Brugni, Jinsoo Hwang, Muhammad Yaseen Bhutto, dan Thai Hong Thuy Khanh. 2020. De Determining the Challenges Encountered by Chinese Expatriates in Pakistan. Sustainability journal. 1-16
Mandari, Windy Melliani, dan Rino Febrianno Boer. 2021. Cross-Cultural Adaptation Process of Japanese Expatriates in Indonesia. Jurnal ASPIKOM. 6 (2) 413-428.
All articles submitted by the author and published in the Jejaring Administrasi Publik are fully copyrighted to their authors under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA).
The Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) license allows for the redistribution and reuse of licensed works provided that the creator is given appropriate credit and that any derivative work is available under a "same, similar, or compatible license". In addition to the above provisions, the editorial board is not responsible for copyright infringement.