Respon Poskolonial terhadap Intensifikasi Pendidikan Kolonial di Afrika

orientasi pendidikan kolonial masyarakat poskolonial pendekatan reformis kompromis pro-globalis

Authors

  • Baiq LSW Wardhani
    baiq.wardhani@fisip.unair.ac.id
    Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga
Vol. 10 No. 1 (2016): Global Strategis
Jurnal Global & Strategis 10.1 2016
December 15, 2017

Downloads

Tulisan ini membahas tentang respon masyarakat poskolonial terhadap intensifikasi pendidikan dan penanaman mindset pro-western yang dilakukan oleh kolonialis, yang menunjukkan sikap penolakan. Subyek target adalah masyarakat di negara-negara poskolonial yang telah mengalami perubahan perilaku akibat masa kolonialisme yang panjang dan intensif. Intensifikasi kolonialisme meninggalkan jejak historis kuat dalam sistem pendidikan di kalangan masyarakat poskolonial. Respon masyarakat poskolonialisme atas hal tersebut amat beragam: menolak, menerima dan kompromi. Namun satu hal yang sama adalah, masyarakat poskolonial yang tinggal di berbagai negara merupakan subyek target dari penanaman nilai-nilai pendidikan Barat yang sebagian besar tidak bersejalan dengan nilai-nilai lokal. Hubungan asimetris yang terbentuk selama masa kolonial telah menciptakan dunia tersendiri bagi kaum terjajah yang selalu diposisikan sebagai marjinal/periphery dan tergantung pada mantan negara kolonialnya. Sebagian besar kasus dalam tulisan ini adalah pendidikan di Afrika yang secara historis mengalami masa kolonial yang intensif.