PENGARUH PENDIDIKAN SEBAYA TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPODUKSI REMAJA DI KARANG TARUNA KABUPATEN BANYUWANGI
Downloads
Pada tahun 2014, pernikahan dini di Banyuwangi sebanyak 22% dari jumlah pasangan yang menikah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Upaya peningkatan pengetahuan yang efektif dapat dilakukan melalui pendidikan sebaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan sebaya terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian quasi eksperimeni pre-post with kontrol design. Penelitian dilakukan pada remaja karang taruna Tamansari, Licin, Banyuwangi tahun 2015. Subjek dalam penelitian ini dipilih secara convenient sampling dan terbagi dalam dua grup yaitu remaja karang taruna yang mendapat pendidikan sebaya (13 orang) dan remaja yang tidak mendapat pendidikan sebaya (17 orang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian peserta pada kelompok perlakuan berjenis kelamin perempuan (76,92%) sedangkan pada kelompok kontrol berjenis kelamin laki-laki (56,25%). Rata-rata umur pada kedua kelompok adalah 17 tahun dan berpendidikan tinggi (76,92% dan 56,25%), terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan antara kelompok kasus dan kontrol (p=0,04 dan p=0,001). Pengetahuan sebelum dan sesudah pada kelompok kasus dan kontrol juga berbeda (p=0,04 dan p=0,01). Sehingga ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan antara kelompok perlakuan dan kontrol namun tidak ada pengaruh pendidikan pada peningkatan pengetahuan.
Aisah, S., Sahar, J., Hastono, S. 2010. Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur. Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Semarang.
Aryani. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 1999. Baseline Survey of Young Adult Reproductive Welfare in Indonesia, 1988/1999.
Badan Pusat Statistik dan Macro International. 2007. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik dan Macro International.
BPPKB Banyuwangi. 2015. Perkawinan Dini Merangkak Naik. Banyuwangi: BPPKB. Diakses dari: http://bppkb.banyuwangikab.go.id/page/news/perkawinan-dini-merangkak-naik.
Depkes R.I. 2008. Program Kesehatan Reproduksi dan Pelayanan Intergratif di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Kecamatan Licin. 2014. Profil Desa Taman Sari. Banyuwangi: Kecamatan Licin.
Kemenkes RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2010.
Kemenkes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, Laporan Pendahuluan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Basic Health Research Report, Jakarta: Health Research And Development Agency, Ministry of Health.
Medley, A. et al. 2009. Effectiveness of peer education interventions for HIV prevention in developing countries: A systematic review and meta-analysis. AIDS Education and Prevention, 21(3), pp. 181–206. doi: 10.1521/aeap.2009.21.3.181.
Mubaroq, et al 2014. Efektivitas Pendidikan kesehatan dengan Penerapan The Health Belief Model terhadap Pengetahuan Keluarga tentang Diare. Jom PSIK, 1(2), pp. 1–9.
Oktarina, J., Marono, H. M. dan Purnomo, W. 2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi oleh Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam Pencegahan Seks Pranikah di SMAN 1 Sukamara, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 20(1), pp. 26–33. doi: 10.22435/hsr.v20i1.6180.26-33.
Pemkab Banyuwangi. 2015. Bupati Minta Warga Banyuwangi di Bali Jaga Citra Daerah.
Presiden Republik Indonesia. 2009. UU RI No 36 Tentang Kesehatan.
Shadish, W. R. dan Cook, T. D. 2002. AND QUASI-EXPERIMENTAL FOR GENERALIZED DESIGNS CAUSAL INFERENCE fr Experiments Causal Generalized lnference. Handbook of industrial and organizational psychology.
Swandewi, et al. 2006. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Peer Education. Berita Kedokteran Masyarakat, 22(3), pp. 128–134.
United Nations Educational Scientific And Cultural Organization. 2010. Globalization And Women's Vulnerabilities To Hiv And Aids, France, Division For Gender Equality, Unesco.
WHO. 2011. The sexual and reproductive health of younger adolescents: research issues in developing countries: background paper for consultation. Geneva: WHO.
Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wulandari, A. 2009. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Belimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Seragen Tahun 2009. Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Zumala dan Alika. 2014. Penguatan Kesehatan Reproduksi Di Komunitas Muslim Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum Islam, 6(1), pp. 190–208.
Copyright of the article is transferred to the journal, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. In order to be accepted and published by JPH RECODE, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:
The copyright of accepted articles shall be assigned to JPH RECODE as the publisher of the journal. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JPH RECODE maintain the publishing rights to the published articles.
Authors are permitted to disseminate published article by sharing the link/DOI of the article at JPH RECODE. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission form JPH RECODE with an acknowledgement of initial publication to this journal.
The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded ON THIS FORM.