Penanganan Anak Korban Domestic Violence

Domestic violence anak psikoterapi

Authors

  • Ananditya Sukma
    anandityasukma@gmail.com
    Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia
  • Sasanti Juniar Departemen/ SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Indonesia

Downloads

Selain perempuan, anak merupakan korban tersering dalam domestic violence. Sebagian besar merupakan korban child neglect, diikuti physical abuse dan sexual abuse. Penganiayaan yang dialami saat kecil membuat anak rentan mengalami attachment yang insecure, low self esteem, regulasi emosi yang tidak baik, sense of self yang buruk, kesulitan untuk percaya pada orang lain, penolakan dari teman sebaya, dan pencapaian prestasi pendidikan yang buruk. Psikopatologi yang muncul rentan membuat anak mengalami gangguan jiwa seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), penyalahgunaan zat, gangguan tingkah laku dan depresi. Terdapat beberapa penanganan untuk anak-anak korban domestic violence antara lain: Play therapy, Parent-Child Interaction Therapy (PCIT), Trauma-Focused Cognitive Behavioral Therapy (TF-CBT), Group counseling.