Evaluation Of Hand Hygiene Audit In Preventing Healthcare-Associated Infections At Haji Hospital Surabaya In 2020

Authors

  • Novia Indah Puspitasari
    novia.ind14@gmail.com
    Faculty of Public Health, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, 60115, Surabaya, East Java, Indonesia
  • Dwiono Mudjianto Department of Infection Prevention and Control, Haji Hospital Surabaya, Surabaya, East Java, Indonesia
  • Laura Navika Yamani Departement of Epidemiology, Faculty of Public Health, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, 60115, Surabaya, East Java, Indonesia
2 June 2022

Downloads

Latar Belakang: Hand hygiene (HH) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi terkait pelayanan kesehatan. Audit hand hygiene digunakan untuk menilai kepatuhan hand hygiene. Kepatuhan hand hygiene di Rumah Sakit Haji Surabaya pada tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 93,65% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tidak sesuai dengan angka kepatuhan pelaporan audit yang mengalami penurunan sebesar  77,5% dari tahun sebelumnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaporan audit kepatuhan kebersihan tangan sebagai upaya pencegahan HAIs di RS Haji Surabaya.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dalam bentuk studi evaluasi berdasarkan pendekatan sistem (input, proses, output) menggunakan data sekunder laporan audit kepatuhan hand hygiene Rumah Sakit Haji Surabaya tahun 2020. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara mendalam dengan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) di RS Haji Surabaya. Data dianalisis dengan membandingkan dan mendeskripsikan target dan capaian laporan audit kepatuhan hand hygiene.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan komponen input, fasilitas sudah tersedia dengan baik, sedangkan SPO terkait penggunaan aplikasi healthy plus dan jumlah IPCLN belum terpenuhi.  Berdasarkan komponen proses, pengumpulan data sudah sesuai dengan pedoman WHO tahun 2009, sedangkan pengolahan data, analisis data, pelaporan data belum belum sesuai. Berdasarkan kompenen output, angka kepatuhan hand hygiene berdasarkan waktu, tempat, dan orang telah dilaporkan sesuai dengan pedoman WHO tahun 2009 dan telah mencapai target yang ditentukan, sedangkan ketepatan pelaporan mengalami penurunan dan masih jauh dari  target yang diharapkan.

Kesimpulan: Ketepatan pelaporan audit kepatuhan kebersihan tangan di rumah sakit haji Surabaya masih belum baik, sehingga disarankan untuk membuat SPO terkait dengan penggunaan aplikasi healthy plus, mengatur jam kerja IPCLN, dan memperbaiki sistem pada aplikasi healthy plus khususnya pada item penilaian hand hygiene yang tidak terinstal di dalam komputer setiap ruangan di rumah sakit.

Kata kunci: audit, infeksi terkait pelayanan kesehatan, kebersihan tangan, pelaporan