Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Banten
Latar Belakang: Rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak adalah apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan, antara lain penggunaan jamban sehat. Praktik buang air besar sembarangan masih banyak ditemui di Indonesia dan penggunaan jamban sehat yang cukup rendah, Ini disebabkan karena pembangunan program sanitasi yang masih berorientasi pada perubahan perilaku masyarakat
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan/ literasi, dan stratifikasi sosial dengan kepemilikan jamban sehat di Provinsi Banten berdasarkan data SDKI 2017.
Metode: penelitian ini menggunakan data dari Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 di wilayah Banten. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Chi Square dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 2248 rumah tangga. Data yang diperolehh berasal dari situs resmi DHS.
Hasil: hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan/literasi, dan stratifikasi sosial dengan kepemilikan jamban sehat (p < 0,05). Prevalensi rasio tingkat pendidikan
adalah 1,30, tingkat pengetahuan/ literasi adalah 1,64, dan stratifikasi social adalah 1,73.
Kesimpulan: Rumah tangga dengan jamban sehat mayoritas memiliki pendidikan yang tinggi karena dapat menerima informasi mengenai PHBS dan mayoritas memilki pengetahuan yang baik dan stratifikasi sosial karena dapat memanfaatkan jamban dengan baik.
Abubakar, I. R. (2017) ‘Access to Sanitation Facilities among Nigerian Households : Determinants and
Sustainability Implications', pp. 1–17. doi: 10.3390/su9040547.
Anggoro, Khoiron and Ningrum (2015) ‘Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban di
Kawasan Perkebunan Kopi', Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(1), pp. 171–178.
Annissa, A. (2019) ‘Kepemilikan Jamban Di Kelurahan Kalanganyar Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Tahun
', Faletehan Health Journal, 6(2), pp. 45–50. doi: 10.33746/fhj.v6i2.46.
Ayuningtyas, R. D., Budiyono dan Astorina, N. (2020) ‘Gambaran Sanitasi Lingkungan di Puskesmas Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun 2016-2018', Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(2), pp. 170–176.
doi: 10.14710/mkmi.19.2.170-176.
Darsana, I. N. (2014) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Keluarga', Jurnal Kesehatan
Lingkungan.
Handinis dan Oktavisa, A. (2014) ‘Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Polagan Kecamatan Galis Ka
bupaten Pamekasan', Jurnal Kesehatan, 12(1), pp. 101–106. doi: 10.24252/kesehatan.v7i2.54.
Media Gizi Kesmas, Vol 11 No1 Juni 2022; Halaman: 102-107
Hayana, Raviola and Aryani, E. (2020) ‘Hubungan Cakupan Kepemilikan Jamban di Kelurahan Kampung Baru
Kota Pekanbaru', Jurnal Kesehatan Global, 3(1), pp. 9–17.
Heranita, L., Lubis, N. and Mariza, T. (2019) ‘Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keluarga dalam
Pemanfaatan Jamban di Pemukiman Desa Air Pinang , Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten
Simeulue', Jurnal Kesehatan Cehadum, 1(3), pp. 2–31.
Hirai, M. et al. (2018) ‘Determinants of toilet ownership among rural households in six eastern districts of
Indonesia Uncorrected Proof in six eastern districts of Indonesia', (May). doi:
2166/washdev.2018.010.
Horhoruw, A. and Widagdo, L. (2014) ‘Perilaku Kepala Keluarga dalam Menggunakan Jamban di Desa Tawiri
Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon', Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 9(2), pp. 226–237.
Mathofani, P. E., Annissa, A. and Metalia, R. P. (2020) ‘Determinan Pemanfaatan Jamban Keluarga pada
Keluarga', Faletehan Health Journal, 7(1), pp. 68–74. doi: 10.33746/fhj.v7i1.118.
Meri, F. and Risti, R. (2020) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Sehat oleh Rumah
Tangga Di Indonesia (Literatur Review)', Jurnal Mahasiswa dan Penelitian Kesehatan, 7(1), pp. 1–15.
Novitry, F. and Agustin, R. (2017) ‘Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Sukomulyo Martapura
Palembang', stikesaisyah, 2(2), pp. 107–116.
Oktanasari, W., Laksono, B. and Indriyanti, D. R. (2017) ‘Faktor Determinan dan Respon Masyarakat Terhadap
Pemanfaatan Jamban dalam Program Katajaga di Kecamatan Gunungpati Semarang', Public Health
Perspective Journal, 2(3), pp. 279–286.
Putra, G. S. and Selviana, S. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Di
Desa Empakan Kecamatan Kayan Hulu', Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 4(4), p.
doi: 10.29406/jkmk.v4i3.866.
Rahmawati, Salis Kurnia., & Soedirham, O. (2013) ‘Analisis Peran Serta Masyarakat dalam Keberhasilan
Program Community Led Total Sanitation (CLTS)', Jurnal Promkes, 1(2), pp. 138–144.
Samosir, K. and Ramadhan, F. S. (2019) ‘Jurnal kesehatan', 12(1), pp. 168–174.
Sari, R. K., Ratnawati and Livana (2018) ‘Gambaran Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Cakupan
Kepemilikan Jamban Sehat', Jurnal Ilmiah Permas, 8(1), pp. 56–62.
Sary, L. (2016) ‘Fenomena Kepemilikan Jamban Terhadap Perilaku Buang Air Besar di Dusun Sinar Banten
Kabupaten Lampung Utara', Jurnal Dunia Kesmas, 5(3), pp. 131–153.
Suryani, D., Hendriyadhi, S. and Suyitno (2020) ‘Kepemilikan Jamban Sehat di Masyarakat Pesisir Desa Binjai
Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna', Jurnal Dunia Kesmas, 9(3), pp. 346–354.
Triyono, A. (2014) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR
MASYARAKAT NELAYAN DI KAMPUNG GARAPAN DESA TANJUNG PASIR KABUPATEN
TANGERANG PROPINSI BANTEN', Jurnal Esa Unggul, 11(September), pp. 365–374.
Widiastuti, A. (2019) ‘Pengelolaan Sanitasi Lingkungan dalam Pembangunan Daerah di Kota Serang', Jurnal
Ilmu Ekonomi, 9(2), pp. 178–199.
WSP (2017) Water and Sanitation Program (End of Year Report, Fiscal Year 2017). United States.
Yuandra, R. F. and Anggraeni, B. (2019) ‘DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI BAGAN
DESA PERCUT', Jurnal Penelitian Kesmas, 2(1), pp. 21–25
Copyright (c) 2022 Annastasia Luthfi Kosasih
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.