Hubungan Kasus Demam Berdarah Dengue dengan Kepadatan Penduduk di Jawa TimurTahun 2019-2020

Unduhan
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Virus Dengue. Indonesia ialah negara endemis demam berdarah dengue sejak tahun 1968. Berbagai faktor berperan dalam terjadinya kejadian demam berdarah dengue, salah satunya adalah faktor lingkungan sosial yaitu kepadatan penduduk.
Tujuan: Menganalisis hubungan kasus demam berdarah dengue dan kepadatan penduduk di Jawa Timur Tahun 2019-2020.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data yang digunakan berasal dari profil kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2020. Analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk memeriksa normalitas data, kemudian uji korelasi Spearman untuk menguji hubungan antar variabel.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan pada uji korelasi Spearman adanya hubungan antara kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan kepadatan penduduk dengan p = 0,033 pada tahun 2019 dan p = 0,007 pada tahun 2020 dimana p<0,05. Kekuatan hubungan menunjukan kuat hubungan moderat dan arah hubungan negatif dengan nilai koefisien korelasi = -0,348 pada tahun 2019 dan nilai koefisien korelasi = -0,429 pada tahun 2020. Apabila kepadatan penduduk bertambah maka kasus demam berdarah dengue akan berkurang.
Kesimpulan: Didapatkan hubungan antara kasus demam berdarah dengue dan kepadatan penduduk di Jawa Timur tahun 2019-2020.
Akbar, H. and Syaputra, E.M. (2019) ‘The Indonesian Journal of Health Promotion Open Access The Risk Factors of Dengue Hemorrhagic Fever in Indramayu Regency', MPPKI, 2(3). Available at: https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3.
Apriyandika, D., Awalia Yulianto, F. and Feriandi, Y. (2015) ‘Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung tahun 2013', Prosiding Pendidikan Dokter, pp. 740–745.
Candra, A. (2010) ‘Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan Dengue Hemorrhagic Fever: Epidemiology, Pathogenesis, and Its Transmission Risk Factors', Aspirator, 2(2), pp. 110–119.
Fauzi, Y. and Sari, F.M. (2021) ‘Analisis Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pelaksanaan 3M Plus dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu', KENDURI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), pp. 60–65.
Fitriana, B. (2018) ‘Hubungan Faktor Suhu Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Sawahan Surabaya', The Indonesian Journal of Public Health, 13(1), pp. 83–94. Available at: https://doi.org/10.20473/ijph.vl13il.2018.83-94.
Gubler, D.J. (1995) ‘Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever: The Emergence of a Global Health Problem', Emerging Infectious Disease, 1(2), pp. 55–57.
Gubler, D.J. (2011) ‘Dengue, Urbanization and globalization: The unholy trinity of the 21 st century', Tropical Medicine and Health, 39(4 SUPPL.), pp. 3–11. Available at: https://doi.org/10.2149/tmh.2011-S05.
Hendayani, N., Faturahman, Y. and Aisyah, I.S. (2022) ‘Hubungan Faktor Lingkungan dan Kebiasaan 3M Plus dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Manonjaya', Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia, 18(1), pp. 406–415.
Irianto, K. (2018) Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan Klinis. Bandung: Alfabeta.
Kasman and Ishak, N.I. (2018) ‘Analisis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarmasin Tahun 2012-2016', Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia, 1(2), pp. 32–39.
Komaling, D. et al. (2020) ‘Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2016-2018', Journal of Public Health and Community Medicine, 1(1).
Kunoli, F.J. (2013) Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Edited by A.W. Arrasyid and A. M@ftuhin. Jakarta Timur: Trans Info Media.
Kusuma, A.P. and Sukendra, D.M. (2016) ‘Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk', Unner Journal Of Public Health, 5(1), pp. 48–56. Available at: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph.
Nabila, A. and Yotenka, R. (2021) ‘Spasial Data Panel Dalam Menentukan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)', Jurnal UJMC, 7(2), pp. 49–60.
Paruntu, C., Ratag, B.T. and Kaunang, W.P.J. (2018) ‘Gambaran Spasial Kondisi Lingkungan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bitung Tahun 2018', Jurnal KESMAS, 7(5).
S, R.R., Ottay, R.I. and J Kaunang, W.P. (2015) ‘Pemetaan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Geographic Information System (GIS) di Kota Kotamobagu', Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, III(2), pp. 48–56.
Salsabila, Z. et al. (2021) ‘Gambaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Kecamatan Ke-dung Kabupaten Jepara Tahun 2020', Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat, 2021, p. 1. Available at: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jrkm/index.
Siregar, D., Djadja, I.M. and Arminsih, R. (2018) ‘Analysis of the Risk Factors of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) In Rural Populations in Panongan Subdistrict, Tangerang 2016', KnE Life Sciences, 4(1), p. 119. Available at: https://doi.org/10.18502/kls.v4i1.1373.
Sury, I.A. et al. (2021) ‘Gambaran Epidemiologi Kejadian Demam Berdarah Dengue: Karakteristik Penderita, Waktu, dan Faktor Lingkungan di Kecamatan Tembalang Tahun 2019', Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(6), pp. 816–812.
Suryani, E.T. (2018) ‘The Overview of Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Blitar City from 2015 to 2017', Jurnal Berkala Epidemiologi, 6, pp. 260–267. Available at: https://doi.org/10.20473/jbe.v6i3.2018.260-267.
Suryanto, H. (2018) ‘Analysis of Behavioral Factors, Use of Gauze, and House Index with The Incidence of DHF in District Dringu Probolinggo', Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1), pp. 36–48.
Sutriyawan, A., Aba, M. and Habibi, J. (2020) ‘Determinan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Perkotaan: Studi Retrospektif', Journal of Nursing and Public Health, 8(2), pp. 1–9. Available at: https://doi.org/10.37676/jnph.v8i2.1173.
WHO (2022) Dengue and Severe dengue.
Hak Cipta (c) 2023 Nely Sintia, Lucia Yovita Hendrati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.