Gangguan Makan dan Stres Berkorelasi Positif dengan Indeks Massa Tubuh Remaja di Sekolah Menengah Pertama Attaqwa 02 Tarumajaya

gangguan makan persepsi tubuh skor stres indeks massa tubuh

Penulis

June 30, 2024
Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Unduhan

Latar Belakang: Remaja dengan persepsi tubuh negatif cenderung menimbulkan stres sehingga berisiko mengalami gangguan makan yang dapat menyebabkan masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi lebih. Tetapi, hubungan tersebut pada remaja masih sedikit diteliti.

Tujuan: Mengetahui hubungan gangguan makan, persepsi tubuh, skor stres dengan indeks massa tubuh pada remaja.

Metode: Studi cross-sectional ini melibatkan 33 remaja berusia 13-16 tahun di SMP Attaqwa 02 Tarumajaya yang diambil dengan stratified random sampling. Gangguan makan, persepsi tubuh, skor stres secara berturut diukur menggunakan kuesioner Eating Atittude Test-40, Multidimensional Body-Self Relations Questioner Appearance Scale, dan modifikasi Depression Anxiety Stress Scale-42. Z-skor indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) didapat dari pengukuran antropometri. Hubungan dianalisis dengan korelasi Pearson dan Partial.

Hasil: Lebih dari separuh responden ialah remaja laki-laki (51,5%). Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan dengan kekuatan sedang antara gangguan makan (r= 0,399) dan skor stres (r= 0,539) dengan IMT/U remaja yang sedikit dikendalikan oleh faktor usia (r= 0,375; r= 0,562) dan jenis kelamin (r= 0,388; r= 0,516). Tidak ada hubungan antara persepsi tubuh dengan IMT/U remaja (r= -0,027). Faktor usia (r= -0,107) dan jenis kelamin (r= -0,052) tidak mempengaruhi hubungan persepsi tubuh dengan IMT/U.

Kesimpulan: Gangguan makan dan skor stres berkaitan secara positif dengan z-skor indeks massa tubuh remaja. Penting memberikan edukasi untuk menghindari gangguan makan dan stres agar risiko masalah gizi pada remaja dapat dikurangi.