Aplikasi teori belajar sosial dalam penatalaksanaan rasa takut dan cemasan anak pada perawatan gigi (Application of social learning theory in the management of children dental fear and anxiety)

Anxiety children dental treatment social learning Kecemasan anak perawatan gigi belajar social

Authors

  • Arlette Suzy Setiawan
    a.suzy@unpad.ac.id
    Department of Pediatric Dentistry, Faculty of Dentistry, Universitas Padjadjaran, Indonesia
June 1, 2014

Downloads

Background: Dental anxiety is a prevalent problem faced by dentists till nowadays, especially in treating child patients. Several methods in managing anxiety are available, but there is no single method can be applied extensively. Purpose: This article was aimed to describe the application of social learning theory in preventing or reducing dental anxiety in children. Literature review: Anxiety and fear are psych feelings that is experienced by a person. A child developed these feelings by learning from their own past experienced or by information obtained from their environment. If fear and anxiety can be learned by a child, thus the opposite term which is preventing the feelings is assumed can be also offered to learned. This application actually being applied in the field of dentistry as modeling, but the exploration of how this process is due is often being ignored. Conclusion: Social learning theory provides an easy preventive approach and effective intervention that can be applied to children in 4-9 years old to reduce dental anxiety.

Latar belakang: Kecemasan pada perawatan gigi merupakan hal yang paling sering dijumpai dan merupakan masalah yang dihadapi oleh dokter gigi sampai saat ini, terutama pada pasien anak. Berbagai metode penatalaksanaan kecemasan banyak tersedia, namun tidak satu pun metode yang dapat diterapkan secara luas. Tujuan: Makalah ini disusun untuk membahas mengenai aplikasi teori belajar sosial dalam mencegah kecemasan pada anak saat perawatan gigi. Tinjauan pustaka: Rasa cemas dan takut merupakan perasaan psikis yang dialami seorang individu. Perasaan ini pada seorang anak lebih banyak didapat dari proses belajar dalam menyerap informasi berdasarkan pengalaman pribadi ataupun informasi dari lingkungan sekitar. Bila rasa cemas dan takut dapat dipelajari oleh seorang anak, maka diasumsikan bahwa menghindari timbulnya perasaan ini dapat pula diajarkan pada anak. Aplikasi hal tersebut sebenarnya telah diterapkan di bidang Kedokteran Gigi melalui modeling, namun eksplorasi bagaimana proses pembelajaran ini berlangsung sering kali terabaikan. Simpulan: Teori belajar sosial memberikan pendekatan preventif yang mudah dan intervensi yang efektif yang dapat digunakan pada anak usia 4-9 tahun untuk mengurangi kecemasan anak saat perawatan gigi.