Community empowerment model of coastal border based on ecotourism
Downloads
Development in coastal areas is an essential priority for overcoming social and economic gaps and conflicts through empowerment programs. The purpose of this research is to create a model of ecotourism-based coastal community empowerment. This study uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) qualitative research method by collecting data through in-depth interviews, observation, documentation analysis, Focus Group Discussion (DKT) and Participatory Decision Making (PDM). Research locations in the border area of West Kalimantan are Sebubus Village and Temajuk Village, Paloh District, Sambas Regency. The informants of this study were 35 people consisting of empowerment activists, community leaders, village government, business groups, academics, and tourists. Research data were analysed using a SWOT analysis. The results showed 1) To develop the potential of mangrove forest ecotourism and processing of food from mangrove fruit, sea turtle breeding, and coastal inheritance, participatory empowerment programs are needed; 2) Youth activists become activists of empowering ecotourism with community leaders needing support and cooperation with village and regional governments, as well as the private sector; and 3) The need to improve road infrastructure, electricity and telecommunications signals, especially in Temajuk Village so as not to cause social and economic dependence and jealousy with the Malaysian border area.
Amanah S (2010) Peran komunikasi pembangunan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir. Jurnal Komunikasi Pembangunan 8(1):1-19. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/5691.
Arifin S (2011) Migrasi penduduk dan implikasinya terhadap hankam di wilayah perbatasan Kalbar-Serawak. Jurnal Masalah-Masalah Hukum 40(2):220-227. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmh/article/view/10473
Arifin S (2013) Cross border approach sebagai alternatif model kebijakan pembangunan kawasan perbatasan. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 1 (20):37-58. DOI: 10.20885/iustum.vol20.iss1.art3.v.
Aryunda H (2011) Dampak ekonomi pengembangan kawasan ekowisata Kepulauan Seribu. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 22(1):1-16. http://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4130.
Aulia AN & Hakim L (2017) Pengembangan potensi ekowisata Sungai Pekalen Atas, Desa Ranu Gedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Jurnal Wilayah dan Lingkungan 5(3):156-167. DOI: 10.14710/jwl.5.3.156-167.
Bappenas-BNPP (2010) Draft Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan. Decentralization Support Facility (DSF) BAPPENAS – BNPP- PT.Pillar Pusaka Inti. Jakarta.
Badri M, Hubeis M, & Maksum (2008) Pemberdayaan komunikasi pemuka pendapat dalam penanganan bencana gempa bumi di Yogyakarta (Kasus Kabupaten Bantul). Jurnal Komunikasi Pembangunan 6(1):55-71. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/5660.
Buddenhagen RW & Baldwin JR (2011) Performing communicative functions in development projects: An exploratory study of development practices in Tanzania. International Journal of Intercultural Relations 36(3):418-429. DOI: 10.1016/j.ijintrel.2011.11.001.
Cindoswari AR (2012) Jaringan komunikasi dalam penerapan teknologi produksi ubi kayu. Thesis, Institut Pertanian Bogor.
Christian R (2016) Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam pelayanan publik dalam pada dinas tenaga kerja Kota Samarinda. eJournal Ilmu Adminitrasi Negara 4(2):2781-2794. https://ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1987.
Daniel M, Darmawati, & Nieldalina (2008). Participatory Rural Appraisal (PRA): Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Dwiyanto A (2005) Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Gadjah Mada University Press.
Eriyanto (2014) Analisis Jaringan Komunikasi: Strategi Baru dalam Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.
Fatimah FND (2017) Teknik Analisis SWOT: Pedoman Menyusun Strategi yang Efektif dan Efisien serta Cara Pengelola Kekuatan dan Ancaman. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Flamin A & Asnaryati (2013) Potensi ekowisata dan strategi pengembangan Tahura Nipa-Nipa Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallace 2(2):154-168. DOI: 10.18330/jwallacea.2013.vol2iss2pp154-168.
Gevisioner, Bangun R, & Karyanti (2013) Strategi pembangunan berbasis masyarakat di kecamatan perbatasan negara di Provinsi Riau. Jurnal Bina Praja 5(1):53-62. DOI: 10.21787/jbp.05.2013.53-62.
Gustina A (2007) Jaringan komunikasi dan peran perempuan dalam mempertahankan budaya rudat: Studi pada masyarakat Desa Negeri Katon, Kecamatan Negeri Katon, Lampung Selatan. Thesis, Institut Pertanian Bogor.
Haryanto JT (2014) Model pengembangan ekowisata dalam mendukung kemandirian ekonomi daerah studi kasus Provinsi DIY. Jurnal Kawistara 4(3):225-330. DOI: 10.22146/kawistara.6383.
Hasim & Remiswal (2009) Community Development. Berbasis Ekosistem: Sebuah Alternatif Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Diadit Media.
Hijriati E & Mardiana R (2014) Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan 2(3):146-159.
Huraerah A (2011) Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora.
Huruswati I, Kurniasari A, Purwanto AB, & Sabeni M (2012) Evaluasi Program Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Desa Perbatasan Kalimantan Barat. Jakarta: P3KS Press.
Idris I & Sijabat S (2011) Model peningkatan peran KUMKM dalam pengembangan komoditas unggulan di kawasan perbatasan. Jurnal Pengkajian Koprasi dan UKM 6(1):89-123.
Ife J & Tesoriero F (2008) Community Development: Community Based Alternatives in an Age of Globalization. Australia (AU): Pearson Education.
Indarti I & Wardana DS (2013) Metode pemberdayaan masyarakat pesisir melalui penguatan kelambagaan di wilayah pesisir Kota Semarang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis 17(1):75-88.
Iqbal M (2007) Analisis peran stakeholder dan implementasinya dalam pembangunan pertanian. Jurnal Litbang Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 26(3):89-99.
Karlina E (2015) Strategi pengembangan ekowisata mangrove di kawasan Pantai Tanjung Bara, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 12(2):191-208.
Karsudi, Soekmadi R, & Kartodihardjo H (2010) Strategi pengembangan ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Manajemen Hutan Tropika 16(3):148-154.
Koswara (2010) Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan RPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Bekasi. Thesis, Institut Pertanian Bogor.
Kristiyanti M (2016) Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai melalui Pendekatan ICZM (Integrated Coastal Zoe Manajement). In: Kajian Multi Disiplin Ilmu dalam Pengembangan IPTEKS untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional Semesta Berencan (PNSB) sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Global, 28 July 2016. Semarang: Unisbank Semarang, 752-760
Kusumedi P & Rizal AHB (2010) Analisis stakeholders dan kebijakan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model Maros di Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan 7(3):179-193.
Leeuwis C (2006) Communication for Rural Innovation: Rethinking Agricultural Extention. Oxford: Blackwell Publishing Ltd.
Littlejohn SW & Foss KA (2008) Theories of Human Communication 9th. Singapore: Cengage Learning.
Luthfia AR (2013) Menilik urgensi desa di era otonomi daerah. Journal of Rural and Development 4(2):135-143.
Mahmud A (2007) Model komunikasi pembangunan dalam penyediaan prasarana perdesaan di kawasan pesisir utara Jawa Tengah (studi kasus Desa Morodemak dan Purwosari Kabupaten Demak). Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Mardikanto T (2010) Komunikasi Pembangunan: Acuan Bagi Komunitas Akademis, Praktisi, dan Peminat Komunikasi Pembangunan. Surakarta: UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS Pr.
Nurcholis H, Milwan T, & Warsono H (2009) Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: Grasindo.
Nugroho ND (2003) Reinventing Pembangunan. Jakarta: Gramedia Elex Media Komputendo.
Nurudin (2005) Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pambudy R (2009) Pola komunikasi pembangunan dan kebijakan publik. In: Komunikasi Pembangunan Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Kerangka Pengembangan Masyarakat, 19 November 2009. Bogor: 67-77.
Patriadi HB (2010) Isu Perbatasan: Memudarnya ‘Imagined State?, dalam Mengelola Perbatasan Indonesia Didunia Tanpa Batas, Isu, Permasalahan dan Pilihan Kebijakan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwatiningsih SD (2012) Efektivitas komunikasi pembangunan pada masyarakat sekitar Hutan Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Disertation, Institut Pertanian Bogor.
Ramirez A (2013) The influence of social networks on agricultural technology adoption. Procedia - Social and Behavioral Sciences 79:101-116.
Rangkuti F (2014) Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Reinwald A & Kraemmergaard P (2012) Managing stakeholders in transformational government - A case study in a Danish local government. Government Information Quarterly. GOVINF-00813:1-9.
Salahuddin (2012) Pengaruh komunikasi interaksional terhadap partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan di Kota Kendari. Jurnal Stimuli Ilmu Komunikasi. 3:70-78.
Salakory RAJB (2016) Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Ilmu Pertanian Agrika 10(1):84-92.
Salim N (2011) Analisis pola spasial kemiskinan, pembangunan manusia/sosial, dan aktivitas ekonomi, serta keterkaitannya di Provinsi Kalimantan Barat. Thesis, Institut Pertanian Bogor.
Sarosa W (2011) Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Indonesia. Jakarta: The Partnership for Governance Reform.
Satries WI (2011) Mengukur tingkat partisipasi masyarakat Kota Bekasi dalam penyusunan APBD melalui pelaksanaan Musrenbang 2010. Jurnal Kybernan 2(2):89-130.
Sholihah I (2016) Kebijakan hukum pembangunan kawasan perbatasan melalui infrastruktur berbasis teknologi. Rechts Vinding 5(3):305-321.
Solaiman NF (2013) Responsifitas pemerintah dalam pembangunan daerah (Studi kasus di Desa Longpujungan Kecamatan Pujungan Kabupaten Malinau). eJournal Pemerintahan Integratif. 4(1):450-463.
Suharto (2007) Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggungjawab Sosial Perusahaan, Bandung: Refika Aditama.
Sulaiman AI, Lubis DP, Susanto D, & Purnaningsih N (2016) Merancang media informasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Kawistara 6(1):93-106.
Sulaiman AI, Kuncoro B, Sulistyoningsih ED, Nuraini H, & Djawahir FS (2017) Pengembangan agrowisata berbasis ketahanan pangan melalui strategi komunikasi pemasaran di desa. The Messenger 9(1):9-25.
Sumarto HS (2004) Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Susanti (2009) Pengaruh partisipasi masyarakat terhadap proses musyawarah perencanaan pembangunan di Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Jurnal Ilmu Administrasi 6 (3):293-305.
Sutaat (2012) Pemberdayaan masyarakat daerah perbatasan antar negara. Sosiokonsepsia 52(1):52-71.
Sutisna S, Lokita S, & Sumaryo (2010) Boundary Making Theory dan Pengelolaan Perbatasan di Indonesia: Dalam Mengelola Perbatasan Indonesia Didunia Tanpa Batas, Isu, Permasalahan dan Pilihan Kebijakan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syamwil IB, Pradono, & Oetomo A (2005) Pembangunan Wilayah di Perbatasan Negara Kasus Kalimantan Barat. Bandung: Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung.
Tanaya DR & Rudiarto I (2014) Potensi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dalam pengembangan pedesaan di kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Jurnal Teknik PWK 3(1):71-81.
Widiati A (2007) Kebijakan dan strategi penataan ruang kawasan perbatasan antarnegara di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 9(3):110-119.
Copyright of this journal is possession of Editorial Board and Journal Manager, by the knowledge of the author, while the moral right of the publication belongs to the author.
The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), implies that publication can be used for non-commercial purposes in its original form (cannot be modified).
Every publication (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, and library. Other than the aims mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.