Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terkait Pencegahan Anemia Pada Remaja Berlatarbelakang Sosial-ekonomi Menengah ke Bawah di Makassar

Anemia Pengetahuan Remaja Sikap Tindakan

Authors

  • Rahayu Indriasari, SKM,MPHCN, PhD
    rahayu.indriasari@unhas.ac.id
    Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Indonesia
  • Marini Amalia Mansur Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Indonesia
  • Nur Rahma Srifitayani Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Indonesia
  • Ananda Tasya Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Indonesia
9 September 2022
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Anemia pada remaja Indonesia masih tinggi, meskipun program penanggulangan anemia pada remaja putri telah diterapkan. Keberhasilan program sangat dipengaruhi oleh kesadaran dari sasaran.

Tujuan: Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan terkait pencegahan anemia pada remaja putri yang berlatar belakang sosio-ekonomi rendah di kota Makassar.

Metode: Survei menggunakan kuesioner online dilakukan pada 150 remaja putri yang terdaftar di SMA Negeri di Makassar. Terdapat 30 pertanyaan terkait pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan anemia yang diberikan kepada responden yang terpilih secara acak. Analisis deskriptif dilakukan untuk melihat sebaran remaja berdasarkan variabel yang diukur. Analisis bivariat dengan uji Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan serta sikap dengan tindakan.

Hasil: Pengetahuan tentang anemia masih rendah, dimana 65,3% responden berpengetahuan cukup dan 34,7% berpengetahuan baik. Mayoritas responden memiliki sikap positif (97,3%) terhadap anemia dan pencegahannya, namun 2,7% masih memiliki sikap negatif. Sebagian besar responden juga belum melaksanakan tindakan pencegahan anemia dengan baik (86,7%), di mana hanya 13,3% yang memiliki tindakan baik. Pengetahuan tidak berkorelasi dengan tindakan (p>0,05) sementara sikap berkorelasi dengan tindakan (p<0,05).

Kesimpulan: Remaja putri dalam konteks penelitian ini masih mempunyai pengetahuan dan tindakan yang kurang baik terhadap anemia serta pencegahannya, meskipun sikap mereka cenderung dominan positif. Upaya edukasi dan pendekatan promotif lainnya perlu ditingkatkan untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku di kalangan remaja putri.