Campur Kode pada Profil Kementerian Luar Negeri Indonesia Versi Web Resmi dalam Kerangka Teori Markedness Model : Kajian Sosiolinguistik

Authors

March 4, 2022

Downloads

Campuran bahasa tampaknya sudah menjadi fenomena umum dalam konteks komunikasi internasional pada masa kini. Penelitian ini menganalisis jenis dan wujud bentuk campur kode dalam wacana profil Kementerian Luar Negeri Indonesia yang ditampilkan di web resmi dalam kerangka Teori Markedness Model dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, supaya menemukan faktor sosial yang memotivasi dan menyebabkan fenomena variasi bahasa tersebut. Jenis campur kode yang terdapat dalam sumber data penelitian ini hanya berbentuk penyisipan kata dan penyisipan frasa yang berupa campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan semuanya merupakan campur kode yang unmarked. Berdasarakan hasil analisis tersebut, beberapa faktor sosial yang memungkinkan penggunaan campur kode pada profil Kementerian Luar Negeri Indonesia adalah: untuk membedakan identitas sosial sebagai orang asing, menjamin ketepatan dan kebenaran data pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan menyesuaikan dengan kebiasaan penggunaan bahasa yang lazim dalam interaksi internasional. Kata Kunci: Sosiolinguistik; Campur Kode; Markedness Model Abstract: Mixing languages seems to have become a common phenomenon in the context of international communication today. This study analyzes the types and forms of code-mixing in the profile discourse of the Indonesian Ministry of Foreign Affairs which is displayed on the official website within the framework of the Markedness Model Theory using descriptive qualitative methods, in order to find the social factors that motivate and cause the phenomenon of language variation. The type of code mixing contained in the data sources of this study is only in the form of word insertion and phrase insertion in the form of a mixture of Indonesian and English and all of them are unmarked code mixing. Based on the results of the analysis, several social factors that allow the use of code-mixing in the profile of the Indonesian Ministry of Foreign Affairs are: to distinguish social identity as a foreigner, to ensure the accuracy and truth of data on events that occurred in the past, or to adapt it to the usual habit of using language in international interactions. Keywords: Sociolinguistics; Code-Mixing; Markedness Model;