The Determinants of Open Defecation in East Nusa Tenggara
Downloads
Pendahuluan: Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah perilaku tidak sehat yang masih sering dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sampai saat ini perilaku BABS di Desa Kiritana Kecamatan Kambera masih dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor perilaku BABS di masyarakat Desa Kiritana Kecamatan Kambera.
Metode: Penelitian deskriptif analitik. Populasi sebanyak 191 orang dan sampelnya sebanyak 129 orang menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan Precede-Proceed Model yang dimana faktor predisposisinya karakteristik masyarakat dan keadaan geografi. Faktor pendukung yaitu kebijakan pemerintah dan program serta sarana prasarana. Faktor pendorong yaitu petugas kesehatan, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Variabel independen yaitu umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, status ekonomi, pengetahuan, sikap, jarak rumah dengan sungai, kepemilikan jamban dan variabel dependen adalah perilaku BABS. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner milik Wahyuni (2018) yang dimodifikasi oleh peneliti, terdiri dari 29 pertanyaan. Kuesioner kemudian dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Status ekonomi (p = 0,002), sikap (p = 0,000), jarak rumah dengan sungai (p = 0,006), kepemilikan jamban (p = 0,000). Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan antara status ekonomi, sikap, jarak rumah dan sungai dan kepemilikan jamban dengan perilaku. Hasil uji multivariat ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi (p = 0,044 OR = 6,856), sikap (p = 0,000 OR = 6,425), jarak rumah dengan sungai (p = 0,016 OR = 0,315) dan kepemilikan jamban (p = 0,000 OR = 10,854) dengan perilaku BABS.
Kesimpulan: Perilaku BABS di Desa Kiritana Kecamatan Kambera, faktor yang mempengaruhi yaitu status ekonomi, sikap, jarak rumah dengan sungai dan kepemilikan jamban. Faktor yang paling kuat pengaruhnya adalah sikap dan kepemilikan jamban.
Antuli, N. (2016) Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Di Desa Sogu Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara, vol. 1. no. 1, hal. 1.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Timur. (2018) Kambera Dalam Angka. Kupang: CV. Grace
Depkes RI. (2016) Menuju 100% Akses Sanitasi Indonesia 2019, Vol. 33, no. 6, hal.1-4, diakses 1 Juli 2019, <http://www.depkes.go.id/article/view/16060100003/towards-100-sanitation-access-of-indonesia-2019.html>
Dunggio, Neydi.C.D. (2012) Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban Di Desa Modelomo Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango, vol. 1, no.1, hal. 1.
Dwiana, A. and Herawaty, L. (2017) Determinan Perilaku Buang Air Besar Pada Masyarakat Pesisir Di Kabupaten Buton Selatan, Vol. 33, no. 6, hal.1-4
Gerungan, A.W. 2002. Psikologi Sosial. Bandung : Refika aditama
Kamria, W et al. (2013) Faktor Faktor yang mempengaruhi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jamban Keluarga Di Desa Bontotolassa Dusun Makuring Kabupaten Maros, vol. 3, no. 1, hal.1-9.
Kementerian Kesehatan RI (2014) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI (2015) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI (2018) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta, diakses 1 Juli 2019, <http://monev.stbm.kemkes.go.id/>
Muhid, A. and Fahmi, L. (2018) Perubahan Perilaku Open Defecation Free (ODF) melalui Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) di Desa Babad. vol. 1, no. 1, hal. 1-21
Notoatmodjo, S. (2011) Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2014) Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam (2016) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. 4th edn. Jakarta: Salemba Medika
Oktanasari, W et al. (2017) Faktor Determinan Dan Respon Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jamban Dalam Program Katajaga Di Kecamatan Gunung Pati Semarang, vol. 2, no. 3, hal.1-8.
Paramita, D.P. (2016) Faktor Penyebab Penggunaan Jamban di RW 02 Desa Gempolklutuk Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo, skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sukma, Hadiati. et al. (2018) Hubungan Pengetahuan, Sikap Bab, Dan Kepemilikan Septic Tank Dengan Status Odf (Open Defecation Free) Di Kecamatan Candisari Kota Semarang, Vol. 6, no. 6, hal.1- 7
Suryaningtias, Ema. (2016) Analisis Hubungan Karakteristik Individu Dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Buang Air Besar (BAB) Sembarangan, skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Talinusa, C. E. et al. (2016) Determinan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, vol. 6, no. 4, hal.1-8
Wahyuni, Prasetiya. (2018) Determinan Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Open Defecation Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Wawan, A and Dewi, M. (2010) Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
WHO. (2011) Progress on Sanitation and Drinking-water. Geneva: WHO. p. 22 – 52
WHO/UNICEF. (2010) Progress on Sanitation and Drinking-water: 2010 Update. Geneva: WHO. p. 22 – 52
WHO. (1949) Expert Committee on Environment Sanitation. Geneva: Word Health Organisation. Report Series.
Widowati, N.N. (2015) Hubungan Karakteristik Pemilik Rumah dengan Perilaku BAB Sembarangan (BABS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambungan Kabupaten Sragen, skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Yulda, Apri et al. (2017) Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Perilaku Buang Air Besar Di Jamban Pasca Pemicuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu, vol. 1, no. 61, hal.1-8.
Yusran, Yosef. (2015) Pelaksanaan Program Stbm Stop Babs Di Desa Lembur Timur Dan Desa Luba Kecamatan Lembur Kabupaten Alor, vol. 1, no. 1, hal.1- 9
Copyright (c) 2020 Ronaldi Paladiang, Joni Haryanto, Eka Misbahatul Marah Has
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution (CC BY).