PENGALAMAN IBU MERAWAT BALITA USIA 6 - 24 BULAN BERSTATUS GIZI BURUK
Downloads
Abstrak
Latar Belakang : Gizi buruk adalah penyumbang angka morbiditas dan mortalitas pada anak. Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan kasus gizi buruk secara 100% telah teratasi. Fakta menunjukkan di kecamatan Sukomanunggal mengalami peningkatan angka gizi buruk. Pemerintah telah melakukan upaya perbaikan melalui program - programnya, tetapi kualitas perawatan dan pola asuh ibu belum diketahui. Sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengeksplorasi pengalaman ibu dalam merawat anak balita usia 6-24 bulan dengan status gizi buruk post diagnosis di kecamatan Sukomanunggal kota Surabaya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jumlah partisipan sebanyak 15 partisipan dan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pengalaman ibu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dilengkapi dengan catatan lapangan. Hasil : Hasil penelitian didapatkan (53%) ibu mengubah pola pemberian makan (jumlah, menu, frekuensi) dan dari (53%) (83,3%) memberikan makanan secara aktif dan responsif. Ibu memiliki persepsi bahwa masalah gizi pada balita disebabkan faktor keturunan (60%) dan faktor nafsu makan (40%). Ibu memberikan makanan tambahan (selingan) berupa snack sehat (80%) dan makanan ringan (20%). Ibu tidak memberikan vitamin kepada balitanya (53%). Ibu memiliki pola PHBS yang baik, yaitu (87%) balita tidak memiliki kebiasaan memasukkan barang yang dipegangnya ke mulut dan (53%) ibu mengajari serta membiasakan balita mencuci tangan. Ibu memiliki tingkat kepatuhan yang baik terhadap program puskesmas, (73%) ibu rutin membawa balitanya ke posyandu, (67%) ibu patuh memberikan PMT-P, (87%) ibu mengimunisasikan balita secara lengkap, dan (54%) ibu memberikan obat cacing rutin kepada balitanya. Tetapi hanya (26%) ibu yang melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan. Kesimpulan : Perawatan yang dilakukan oleh ibu terhadap balitanya yang mengalami gizi buruk, yaitu melakukan perubahan pola pemberian makan dengan strategi praktik pemberian makan yang aktif dan responsif, memberikan makanan tambahan (selingan) berupa snack sehat yang berbahan lokal serta mengurangi konsumsi makanan ringan yang berlebihan, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), patuh terhadap program puskesmas dan melakukan konsultasi lebih lanjut ke tenaga kesehatan.
Abstract
Background : Malnutrition is a contributor to the morbidity and mortality rates in children. The Surabaya City Health Office stated that cases of malnutrition were 100% resolved. The facts show that in Sukomanunggal there has been an increase in the number of malnutrition. The government has made efforts to improve through its programs, but the quality of care and parenting is unknown. So a study was conducted to explore the experiences of mothers in caring for toddlers aged 6-24 months with malnutritional's status post diagnosis in Sukomanunggal, Surabaya. Method : This research was a qualitative study. The number of participants was 15 participants and was selected using the purposive sampling method. The variable in this study was the experience of mothers. The data collection technique used was indepth interviews equipped with field notes. Results : The results showed that (53%) mothers changed their feeding patterns (number, menu, frequency) and from (53%) (83.3%) gave food actively and responsively. Mother had a perception that nutritional problems in toddlers were due to heredity (60%) and appetite factors (40%). Mothers provided additional food (interlude) in the form of healthy snacks (80%) and snacks (20%). Mothers did not give vitamins to their children (53%). Mothers had a good hygienic habits pattern, that was (87%) toddlers did not have the habit of entering the items they hold in their mouths and (53%) mothers teach and get children to wash their hands. Mothers had a good level of adherence to the puskesmas program, (73%) mothers routinely brought their babies to posyandu, (67%) mothers obediently gave supplementary feeding, (87%) mothers fully immunized their children, and (54%) mothers gave medication routine worms to her toddler. But only (26%) mothers consulted health workers. Conclusion : The care performed by mothers on their children who experience malnutrition, it is changing the pattern of feeding with an active and responsive feeding practice strategy, providing supplementary food in the form of healthy snacks made locally and reducing excessive consumption of snacks, apply hygienic habits, adhere to the puskesmas program and conduct further consultations with health workers.
Abidin, Zainal. (2012). Pengatur Pola Menu Makanan Balita untuk Mencapai Status Gizi Seimbang Menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy Metode Sugeno. Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Arredondo, EM, Elder, JP, Ayala, GX, Campbell, N, Baquero, B & Duerksen, S. (2011). Is parenting style related to childerns' healthy eating and physical activity in Lationo families?. Health Education Research. 21(6), pp. 862-871.
Depkes RI. (2016). Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Depkes RI. (2017). Profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017. Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Depkes. (2011). Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Operasional Kesehatan). Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu.
Fithria dan Nurul.A. (2015). Hubungan Pemanfaatan Posyandu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Kota Jantho. Idea Nursing Journal. Vol. VI, No. I. ISSN 2087 - 2879.
Herlina, M. S. (2014). Hubungan Pemberian Suplemen Multivitamin dengan Status Gizi Balita Usia 1 - 5 Tahun di Posyandu Pala VII Notoprajan Yogyakarta. Skripsi Program Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
Kemekes direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan masayarakat. 2019. PHBS. http://promkes.kemkes.go.id/phbs. Diakses pada tanggal 22 April 2019.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Situasi Gizi Kecukupan Asupan Energi Penduduk Indonesia. (InfoDATIN) Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. ISSN 2442-7659. hlm. 5-8
Kemetrian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. hlm. 4-20.
Khasanah, N. A., & Sulistyawati, W. (2018). Karakteristik Ibu dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita 6-24 Bulan di Kecamatan Selat , Kapuas Tahun 2016. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan. ISSN : 2252-3847. Vol. 7, No. 1, hlm. 1-8.
Kusumanintyas. E. D., et al. (2017). Pola Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Usia 12 - 24 Bulan pada Ibu Bekerja. Public Health Perspective Journal. Unnes. p-ISSN 2528 - 5998, e-ISSN 2540 - 7945. hlm. 155 - 167.
Marmi & Rahardjo. K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hlm. 373 – 394.
Miko, A. dan Agus. H. A. (2017). Hubungan Berat dan Tinggi Badan Orangtua dengan Status Gizi Balita di Kabupaten Aceh. Journal Of Indonesian Nutrition Association. GIZI Indonesia, 40 (1) : 21 - 34. p-ISSN 0436-02565 e-ISSN2528 - 3874.
Mohseni, M., et al. (2017). Factors associated with malnutrition among under five"‘year"‘old children in Iran: A systematic review. Annals of Tropical Medicine and Public Health. Volume 10, Issue 5, pp. 1147 – 1158.
Nangalu, R., Pooni, P., Bhargav, S., & Bains, H. (2016). Impact of malnutrition on pediatric risk of mortality score and outcome in Pediatric Intensive Care Unit. Indian Journal of Critical Care Medicine, 20(7), 385.
Natalia, L.D. (2013). Hubungan Kebutuhan Pangan Tingkat Keluarga dan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dengan Status Gizi Balita di Desa Gondangwinangon tahun 2012 (Doctoral disertation, Diponegoro University)
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. hlm. 18-26.
Rezaei, O. M., Moodi, M., & Moazam, N. (2014). Analyzing the level of knowledge and attitude of the mothers referring the urban health centers of Birjand about nutritional behaviors. Journal of Education and Health Promotion, 3(April), 37.
Septikasari, M. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor Yang Mempengaruhi. Yogyakarta : UNY Press.
Sugiyarti, Retno, et. Al. (2014). Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Journal Ners an Midwifery Indonesia (JNKI). Vol. 2, No. 3. Hlm : 141 - 146. ISSN 2354 - 7642.
Supriasa I. D. N., Bakri B, & Fajar I., (2016). Penilaian Status Gizi Edisi 2. Jakarta : EGC hlm 21-25.
Suyatman, Billi., et al. (2017). Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang Pada Balita (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. ISSN: 2356-3346. Vol. 5, No. 4, pp. 778-787
Widayani, D. Maratina.,et al. (2016). Gambaran Pola Asuh Dan Pertumbuhan Balita Penderita Gizi Buruk Pasca Dirawat Di Rumah Gizi Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. ISSN: 2356-3346. Vol. 4, No. 3, hlm. 208-217.
Wiyono, Sugeng. (2016). Epidemiologi Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Sagung Seto, hlm 121-122.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribution-Share Alike 4.0 (CC BY-SA).
This Journal (e-ISSN 2656-7806) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.