TEKNIK PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI INSTALASI BUDIDAYA AIR TAWAR PANDAAN, JAWA TIMUR
Downloads
Ikan nila merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Permintaan pasar akan ikan nila mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga produksi ikan nila perlu ditingkatkan lagi, terutama pada proses pembesaran ikan nila. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah mengetahui secara langsung tentang teknik pembesaran secara semi-intesif pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Jawa Timur dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam teknik pembesaran secara semi-intensif pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Jawa Timur. Kegiatan pembesaran ikan nila meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan. Persiapan kolam meliputi pengeringan tanah, pembalikan tanah, pengapuran, dan pengisian air. Pengeringan dilakukan selama 1-2 minggu atau tergantung cuaca hingga tanah tampak retak. Pembalikan tanah dilakukan setelah tanah kering dan dicangkul dengan kedalaman 5-10 cm. Pengapuran dilakukan dengan menggunakan kapur dolomit dengan dosis 70 gram per m2 dan dibiarkan hingga 2 hari. Kemudian kolam diisi dengan air hingga mencapai ketinggian 50- 60 cm.Benih yang ditebar di kolam pembesaran memiliki ukuran 3-5 cm dengan padat tebar 30-50 ekor per m2. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 3% dari total berat ikan nila. Selama kegiatan Praktek Kerja Lapang tidak ditemukan ikan yang terkena penyakit, namun ditemukan beberapa hama di kolam yang berupa siput air. Kualitas air yang diukur terdiri dari dissolved oxygen atau oksigen terlarut, suhu, pH, dan kecerahan. Kadar oksigen terlarut berkisar antara 4,00-6,50 mg/L, suhu antara 27-30oC, pH 6,0-6,5, dan kecerahan 31 cm. Untuk mengetahui pertumbuhan ikan nila, dilakukan sampling setiap minggunya dengan mengukur panjang dan berat ikan.
Adria, P. M. 2012. Pengaruh Stimulan Pakan Ikan (SPI) untuk Pembesaran Nila Merah (Oreochromis sp.) yang Dipelihara di Waring Ikan. Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi.
Mukti, A. T., M. Arief, dan W. H. Satyantini. 2015. Dasar-dasar Akuakultur. Universitas Airlangga. Surabaya.
Popma, T. J. and L. L Lovshin. 1994. World Prospect For Commercial Production of Tilapia. Research and Development Series No. 41. International Center for Aquaculture and Aquatic Environments. Department of Fisheries and Allied Aquacultures Auburn University. Alabama.
Prihatini , E. S. 2014. Manajemen Kualitas Air Pada Pembesaran Ikan Nila Salin (Oreochromis aureus X niloticus) di Instalasi Budidaya Air Payau Kabupaten Lamongan. Grouper Faperik 2014.
Riani, H. 2012. Efek Pengurangan Pakan Terhadap Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaues vannamei) PL-21 yang Diberi Bioflok. Skripsi. Program Studi Sarjana Perikanan. Universitas Padjadjaran.
SNI 7550. 2009. Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Pembesaran di Kolam Air Tenang. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
[USAID] United States Agency for International Development. 2011. Feed Conversion Ratio (FCR). USAID-Harvest. Phnom Penh.
Yuliati, P., T. Kadarini, Rusmaedi, dan S. Subandiyah. 2003. Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Dederan Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) di Kolam. Jurnal Iktiologi Indonesia, 3(2), Desember 2003.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement