TEKNIK PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI INSTALASI BUDIDAYA AIR TAWAR PANDAAN, JAWA TIMUR

Oreochromis niloticus Pembesaran

Authors

  • Meidiana Salsabila
    meidiana.salsabila-2015@fpk.unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Hari Suprapto Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

Downloads

Ikan nila merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Permintaan pasar akan ikan nila mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga produksi ikan nila perlu ditingkatkan lagi, terutama pada proses pembesaran ikan nila. Tujuan dari praktek kerja lapang ini adalah mengetahui secara langsung tentang teknik pembesaran secara semi-intesif pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Jawa Timur dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam teknik pembesaran secara semi-intensif pada ikan nila (Oreochromis niloticus) di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Pandaan, Jawa Timur. Kegiatan pembesaran ikan nila meliputi persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan. Persiapan kolam meliputi pengeringan tanah, pembalikan tanah, pengapuran, dan pengisian air. Pengeringan dilakukan selama 1-2 minggu atau tergantung cuaca hingga tanah tampak retak. Pembalikan tanah dilakukan setelah tanah kering dan dicangkul dengan kedalaman 5-10 cm. Pengapuran dilakukan dengan menggunakan kapur dolomit dengan dosis 70 gram per m2 dan dibiarkan hingga 2 hari. Kemudian kolam diisi dengan air hingga mencapai ketinggian 50- 60 cm.Benih yang ditebar di kolam pembesaran memiliki ukuran 3-5 cm dengan padat tebar 30-50 ekor per m2. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 3% dari total berat ikan nila. Selama kegiatan Praktek Kerja Lapang tidak ditemukan ikan yang terkena penyakit, namun ditemukan beberapa hama di kolam yang berupa siput air. Kualitas air yang diukur terdiri dari dissolved oxygen atau oksigen terlarut, suhu, pH, dan kecerahan. Kadar oksigen terlarut berkisar antara 4,00-6,50 mg/L, suhu antara 27-30oC, pH 6,0-6,5, dan kecerahan 31 cm. Untuk mengetahui pertumbuhan ikan nila, dilakukan sampling setiap minggunya dengan mengukur panjang dan berat ikan.