WAKTU HENTI CHLORAMPHENICOL PADA LOBSTER (Cherax quadricarinatus) AIR TAWAR

Waktu Henti Lobster (Cherax quadricarinatus) Air Tawar Chloramphenicol

Authors

  • Miftahul Jannah
    miftahul.jannah-2015@fpk.unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Hari Suprapto Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Kusnoto Kusnoto Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
January 16, 2019

Downloads

Permintaan yang tinggi oleh konsumen terhadap produk perikanan terutama lobster (Cherax quadricarinatus) air tawar dari tahun ketahun memacu perkembangan industri budidaya lobster yang sangat pesat. Namun dalam proses budidaya tersebut banyak sekali kendala yang muncul. Salah satu kendala yang umum dihadapi dalam budidaya ikan adalah adanya serangan penyakit yang dise- babkan oleh bakteri. Beberapa strategi pencegahan penyakit yang telah diaplikasikan dalam budida- ya lobster, salah satunya menggunakan antibiotik. Salah satu antibiotik yang sering digunakan pembu- didaya adalah Chloramphenicol. Pada Lobster, penggunaan Chloramphenicol dengan dosis tinggi akan menyebabkan resistensi terhadap bakteri patogen. Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Pendidikan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ke- lautan, Universitas Airlangga dan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamana Hasil Peri- kanan Kelas I Surabaya II. Penelitian ini berlangsung pada bulan November 2013 sampai bulan Ja- nuari 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu henti obat yang diperlukanagar residu antibiotik Chloramphenicol yang terdapat pada Lobster (Cherax quadricarinatus) air tawar me- nurun hingga batas aman untuk dikonsumsi. Lobster yang diberi pakan dengan campuran chlo- ramphenicol dengan dosis 2g/kg pakan terdeteksi residu Chloramphenicol tertinggi sebanyak 31,962 ppb pada minggu pertama dan terjadi penurunan residu menjadi 3.53 ppb selama delapan minggu. 

Most read articles by the same author(s)