EFEKTIVITAS ABU CANGKANG SAWIT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN
Downloads
Pemakaian minyak goreng berulang menyebabkan terjadinya oksidasi yang lebih tinggi pada minyak. Abu cangkang sawit dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah karena bersifat adsorben. Tujuan penelitian ini menentukan efektivitas abu cangkang sawit dalam meningkatkan kualitas minyak jelantah dari pemakaian berulang minyak goreng curah dan kemasan ditinjau dari parameter kualitas minyak goreng sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan minyak curah dan kemasan dengan 4 kali pemakaian pada penggorengan ikan lele. Minyak jelantah hasil pengulangan kemudian diperlakukan dengan abu cangkang sawit pada kondisi optimum yang diperoleh pada penelitian sebelumnya yaitu perendaman 20 g abu cangkang sawit selama 2 minggu dalam 50 mL minyak jelantah. Hasil dalam penelitian ini diperoleh bahwa efektivitas abu cangkang sawit tertinggi yaitu pada pengulangan pemakaian minyak yang kedua kali (P2). Abu cangkang sawit lebih direkomendasikan untuk peningkatan kualitas minyak jelantah yang berasal dari minyak goreng kemasan (MK P2). Efektivitas abu cangkang sawit tertinggi pada MK P2 untuk parameter warna adalah sebesar 35,56%, kadar air 40,19%, asam lemak bebas 55,50%, angka peroksida 40,17%. Efektivitas abu cangkang sawit menurun dengan semakin banyaknya jumlah pemakaian minyak goreng.
Anwariah R, Lastrianto A, Sumarlan SH., 2018. Efek penggorengan berulang menggunakan vacuum frying terhadap kualitas fisik dan kimia minyak goreng pada penggorengan ikan lele (Clarias Gariepinus B.). J Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 6(2): 172–178.
[AOCS] Association of Official Analytical Chemists., 2009. Official Methods and Recommended Practice of The AOCS. 6th edn. USA.
Aritonang B, Hestina., 2018. Daya adsorpsi karbon aktif dari cangkang kemiri terhadap kadar bilangan peroksida pada minyak goreng bekas. J Kimia Saintek dan Pendidikan II(1): 21–30.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional., 2019. Standar Nasional Indonesia (SNI) Minyak Goreng 7709-2019. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Edmund CO, Christopher MS, Pascal DK., 2014. Characterization of palm kernel shell for materials reinforcement and water treatment. J Chemical Engineering and Materials Science 5(1): 1–6.
Hajar EWI, Auxilia FWP, Putri H, Mardiah., 2016. Proses pemurnian minyak jelantah menggunakan ampas tebu untuk pembuatan sabun padat. J Integrasi Proses 6(2): 57–63.
Hasibuan R., 2014. Peningkatan angka peroksida pada minyak goreng curah terhadap penggorengan berulang tempe. J Ilmiah Pannmed 8(3): 258–262.
Hatta DM, Siregar HP, Yusra M., 2013. Penggunaan karbon aktif dari biji kelor dapat memurnikan minyak jelantah. J Teknik Kimia 19(3): 44–53.
Hidayati FC, Masturi, Yulianti I., 2016. Pemurnian minyak goreng bekas pakai (jelantah) dengan menggunakan arang bonggol jagung. JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) 1(2): 67–70.
Lempang IR, Fatimawali, Pelelalu NC., 2016. Uji kualitas minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan di Manado. J Ilmiah Farmasi 5(4): 155–161.
Mahmudah K, Vivin N., 2019. Penetapan kadar asam lemak (ALB) pada minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah dengan perlakuan berdasarkan lama waktu pemanasan. J Ilmu Farmasi 10(1): 1-4.
Mardina P, Faradina E, Setiawati N., 2012. Penurunan angka asam pada minyak jelantah. J Kimia 6(2): 196–200.
Meisrilestari YR, Khomaini H, Wijayanti., 2013. Pembuatan arang aktif dari cangkang kelapa sawit dengan aktivasi secara fisika, kimia dan fisika-kimia. J Konversi 2(1): 46–51.
Mulyati TA, Pujiono FE, Lukis PA., 2015. Pengaruh lama pemanasan terhadap kualitas minyak goreng kemasan kelapa sawit. J Wiyata 2(2): 162–168.
Novita L, Asih ER, Arsil Y., 2020. Utilization of palm kernel shell ash to improve used palm cooking oil quality. Proceedings 4th International Symposium on Health Research (ISHR 2019). 255–260.
Rahayu LH, Purnavita S., 2014. Pengaruh suhu dan waktu adsorpsi terhadap sifat kimia-fisika minyak goreng bekas hasil pemurnian menggunakan adsorben ampas pati aren dan bentonit. J Momentum UNWAHAS 10(2): 35–41.
Rahayu LH, Purnavita S, Sriyana HY., 2014. Potensi sabut dan tempurung kelapa sebagai adsorben untuk meregenerasi minyak jelantah. J Momentum UNWAHAS 10(1): 47–53.
Siswanto W, Mulasari SA., 2015. Pengaruh frekuensi penggorengan terhadap peningkatan peroksida minyak goreng curah dan fortifikasi vitamin A. J Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health) 9(1): 1–10.
Suroso AS., 2013. Kualitas minyak goreng habis pakai ditinjau dari bilangan peroksida, bilangan asam dan kadar air. J Kefarmasian Indonesia 3(2): 77–88.
Yang RT., 2003. Adsorbent : Fundamentals and Application. John Wiley & Sons Inc, New Jersey, 117-119.
Yustinah, Hartini., 2011. Adsorbsi minyak goreng bekas menggunakan arang aktif dari sabut kelapa. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan. B05-1-B05-5.
Zarina Y, Al Bakri AMM, Kamarudin H, Nizar IK, Rafiza AR., 2013. Review on the various ash from palm oil waste as geopolymer material. Reviews on Advanced Materials Science 34(1): 37–43.
Zein R, Silfia NA, Ermi G, Hermansyah A., 2016. Improvement in quality of used palm oil by rice husk ash. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Science 2: 121–130.
Copyright (c) 2021 Jurnal Kimia Riset
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
COPYRIGHT NOTICE
1. By submitting the article to Jurnal Kimia Riset (JKR), the author has agreed to transfer some of the copyrights to the publisher of the research chemistry journal, Universitas Airlangga, indicated in the Copyright Transfer Agreement.
2. Authors still retain significant rights to use and share their own published articles for non-commercial purposes subject to Creative Commons Attribution-NonComercial 4.0 International License
3. All publications (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, library, and other non-commercial purposes. Besides the purposes mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.