Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus Novergicus) yang Diinduksi dengan Parasetamol dosis Toksik Pasca Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera)

Parasetamol Ekstrak Etanol Daun Kelor Gambaran Histopatologi Hepar

Authors

  • Noer Kumala I
    noerkumala04176@gmail.com
    Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Univesitas Wijaya Kusuma Surabaya
December 14, 2017

Downloads

Hepar tempat utama metabolisme obat yang disebut juga sebagai biotransformasi dan hasil akhir dari reaksi ini berupa substansi yang tidak aktif dan lebih larut dalam air, sehingga cepat diekskresi melalui empedu dan urin. Setiap gangguan hati dapat menghambat fungsi normal tubuh. Kerusakan sel-sel hepar dapat disebabkan antara lain oleh obat, virus, dan berbagai senyawa kimia lain mempunyai daya hepatotoksik, antara lain adalah parasetamol.Penelitian ini menggunakan 5 kelompok Tikus Putih (masing-masing kelompok 5 ekor tikus) yang diinduksi parasetamol dosis toksik kemudian diberikan ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera) dengan dosis 250mg/200BB, 500mg/200 BB, dan 1000mg/200BB selama 7 hari untuk kelompok P1, P2 dan P3 sedangkan kelompok Kontrol positif hanya diberi pakan dan minum biasa, serta kelompok control negatif hanya diberikan parasetamol dosis toksik saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan P3 dengan pemberian ekstrk etanol dosis tinggi yaitu 1000 mg/200 BB dapat melindungi hepar tikus yang telah diinduksi dengan parasetamol dosis toksik, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat gambaran histopatologi hepar tikus yang mengalami pengurangan baik dari sisi peradangan, nekrosis maupun degenerasi.