Pengukuran Kadar Hormon Progesteron dan Deteksi Birahi pada Sapi Perah yang Disinkronisasi dengan CIDR (Controlled Internal Drug Release)

deteksi birahi sapi perah corpus luteum progesteron controlled internal drug release (CIDR)

Authors

  • Oky Setyo Widodo
    oky.widodo@fkh.unair.ac.id
    Department of Animal Husbandry, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Pudji Srianto Department of Veterinary Reproduction, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Shelly Wulandari Department of Health, Science Study Program of Animal Health, Faculty of Vocational Education, Universitas Airlangga
October 16, 2019

Downloads

Deteksi birahi dan program perkawinan merupakan cara yang tepat untuk dapat mengoptimalkan performa reproduksi pada sapi perah. Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest-postest design. Terdiri dari empat macam perlakuan yaitu P1C1, P1C2, P2C1, dan P2C2, masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Faktor yang diujikan adalah faktor P: usia korpus luteum 15 hari (P1) dan 10 hari (P2), faktor C: pencabutan atau pelepasan implan progesterone pada hari ke-9 (C1) dan pada hari ke-13(C2). Hasil yang diperoleh dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perbedaan usia korpus luteum dengan perbedaan waktu pencabutan atau pelepasan implan controlled internal drug release (CIDR) (p>0.05). Dari total sampel 16 ekor sapi perah, 13 sampel menunjukkan tanda birahi tiga hari setelah implan controlled internal drug release (CIDR) dilepaskan. Persentase total dari keseluruhan sampel yang menunjukkan tanda birahi adalah 81.25%.

Most read articles by the same author(s)