The Excellence of Performance, Semen Quality and Testosterone Levels on Bull in Teaching Farm, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
Downloads
Affandhy, L., Fitrayady, H. P., Luthfi, M., & Widyaningrum, Y. (2018). Effect of Live Weight on Libido, Sperm Quality, Testosterone and Luteinizing Hormone in Replacement Stock of Ongole Grade Bull. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 43(4), 352-360.
Aghani, G. (2013). Kadar Testosteron Serum Sapi Jantan Peranakan Limousin pada Pagi dan Sore Hari [Skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Hal: 36.
Aminasari, P. D. (2009). Pengaruh Umur Pejantan Terhadap Semen Beku Sapi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.
Anwar, P., & Jiyanto. (2019). Identifikasi Hormon Testosteron Sapi Kuantan Plasma Nutfah Riau sebagai Penentu Klasifikasi Kriteria Pejantan Unggul. Jurnal Peternakan Indonesia, 21(3), 230-239.
Dahlen, C., & Stokka, G. (2015). Bull Breeding Soundness Examinations. Extension Service. North Dakota State University.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2010). Laporan Tahunan Tahun 2016, Departemen Pertanian Jakarta.
Hafez, E. S. E., & Hafez, B. (2000). Reproduction in Farm Animals.7 th Ed. Lea and Febeger, Philadelphia.
Ismaya. (2014). Bioteknologi Inseminasi Buatan Pada Sapi dan Kerbau (Biotechnology of Artificial Insemination On Cattle and Buffalo). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. pp: 4.
Ismudiono, Srianto, P., Anwar, H., Madyawati, S. P., Samik, A., & Safitri, E. (2010). Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya. Hal: 20-23.
Lestari, S., Saleh, D. M., & Maidaswar. (2013). Profil Kualitas Semen Segar Sapi Pejantan Limousin Dengan Umur yang Berbeda di Balai Inseminasi Buatan Lembang Jawa Barat. Jurnal Ilmu Peternakan, 1(3), 1165-1172.
Ristiani, W. A., Yunus, M., Suprayogi, T. W., Srianto, P., Mustofa, I., & Rimayanti. (2020). Kualitas spermatozoa post thawing pejantan sapi Friesian Holstein pada umur yang berbeda. Ovoza, 9, 12-16.
Salmah, N. (2014). Motilitas, presentase hidup, dan abnormalitas spermatozoa semen beku sapi Bali pada pengenceran andromed dan tris kuning telur. [Skripsi]. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar. Hal: 37.
Susilawati, T. (2011). Spermatologi. Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang.
Susilawati, T. (2013). Pedoman Inseminasi Buatan pada Ternak. Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang.
Susilowati, S., Hardijanto, Suprayogi, T. W., Sardjito, T., Hernawati, T. (2010). Penuntun Praktikum Inseminasi Buatan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya: Airlangga University Press.
Situmorang, P. (2002). Pengaruh Penambahan Eksogenous Phospholipid ke Dalam Pengencer Tris dengan Tingkat Kuning Telur yang Berbeda pada Daya Hidup Spermatozoa Sapi. JITV, 7(3), 181−187.
Yendraliza. (2008). Inseminasi Buatan Pada Ternak. Suska Press. Pekanbaru.
Zulyazaini, Dasrul, S., Wahyuni, M., Akmal, & Abdullah, M. A. N. (2016). Karakteristik Semen dan Komposisi Kimia Plasma Seminalis Sapi Aceh yang Dipelihara di BIBD Saree Aceh Besar. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Agripet, 16(2), 121-130.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions;
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions;
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA).