Resiliensi Pascabencana Tsunami
Downloads
Adanya bencana alam tsunami di Wilayah Pandeglang dan sekitarnya hingga ke pesisir Lampung menyebabkan warga banyak yang mengalami kehilangan baik materi, ataupun sanak saudara. Bencana alam telah memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap fisik, psikologis dan sosial. Kejadian tersebut mengakibatkan trauma kepada korban bencana. Upaya untuk bangkit dari kondisi mental yang tidak menguntungkan diperlukan kemampuan resiliensi.( dalam Satria dan Sari, 2017). Ada tujuh kemampuan yang membentuk resiliensi, yaitu; regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, empati, causal analysis, efekasi diri dan reaching out. Pada dasarnya setiap orang mempunyai semua faktor tersebut, namun yang membedakan adalah bagaimana seseorang mempergunakan dan memaksimalkan faktor tersebut agar berguna untuk menghadapi masa-masa sulit seseorang. (Reivich dan Shatte, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi para korban tsunami di daerah Sumur, Pandeglang. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Populasi berjumlah 220 kepala keluarga dengan sampel sebanyak 50 orang. Skala yang digunakan adalah Resilience Scale dari Reivich yang berjumlah 56 item, namun dalam penelitian ini hanya akan menggunakan 21 item saja. Analisis data menggunakan regresi ganda, menghasilkan 0.92% terhadap variable resiliensi. Sedangkan variable yang terbesar mempengaruhi adalah variable causal yang memberikan sumbangan sebesar 25.5%.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46663539
https://news.detik.com/berita/d-4358627/balada-sumur-wilayah-terdampak-tsunami-yang-sulit-dijangkau. (desember, 2018)
Anwar Siswadi, 2018 Penyebab Gempa Pandeglang 5,2 M di Selat Sunda https://tekno.tempo.co/read/1141228/penyebab-gempa-pandeglang-52-m-di-selat-sunda/full&view=ok
Ariviyanti, Nur dan Wisnu Pradoto. 2014. Faktor-faktor yang meningkatkan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana Rob, Kelurahan Tanjung Mas Semarang. Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 4 2014.
Bogar, C. B. & Hulse –Killacky, D. (2006). Resilliency determinants and resiliency process among female adult survivorsof childhood sexual abuse. Journal of counceling and development, 84 (3), 318-327.
Cintakawati, Adinda Riska dan Achmad Mujab Masykur. 2006. Resiliensi pada Wirausahawan Penyintas Gempa Bumi 27 Mei 2006 di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.
Ifdil dan Taufik. 2012. Urgensi Peningkatan dan Pengembangan Resiliensi Siswa di Sumatera Barat. Pedagogi, Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XII No.2 November 2012.
Nur Jannah, Syahria dan Rohmatun. 2018. Hubungan antara dukungan social dengan resiliensi pada penyintas banjir Rob Tambak Lorok. Proyeksi, Vol 13 (1). 1-12
Pasudewi, Cantika Yeniar. 2012. Resiliensi pada remaja binaan BAPAS ditinjau dari Coping Stress. Journal of Social and Industrial Psychology. . JSIP 1 (2) (2012)
Satria, Budi dan Mutia Sari. 2017. Tingkat Resiliensi Masyarakat di Area Rawan Bencana. Idea Nursing Jurnal. Vol VII No. 2 2017.
Siebert, A (2005). The resiliency advantage: Master change,thrive under pressure and bounce back from setbacks. San Fransisco : Berret-Koehler Publisher, Inc.
Reivich, Karen dan Shatte, Andrew (2002). The resilience factor, 7 essential skill for overcoming life's inevitable obstacles. Random hause, inc. New York.
Taufik, Rachmat, Eka Susanti , Dyah Titi, Elin Nurlina. 2014. Gambaran Resiliensi Anak Pasca Bencana Banjir di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Jawa Barat. Wacana Jurnal Psikologi Vol 6 No11 Januari 2014
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental is a periodical journal publisher with Open Access principles and Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0); therefore, the copyright remains with the author.
With this license, anyone has the right to use any information and re-distribute the content of this journal for any purposes, including commercial purposes. This can be done as long as the person satisfies the following two conditions; (1) the person is obliged to provide a proper attribution by citing the original source and indicate any changes they have made; and (2) the person is strictly not allowed to make any restrictions, both legal and technological limitations, that restrict others to have the same level of distribution rights.
The manuscript copyright remains with the author; therefore, INSAN JPKM do not and will not request for copyright transfer on all published manuscripts in INSAN JPKM.