Arah Baru bagi Insan JPKM: Merangkul Relevansi Internasional dan Nasional

editorial dwi-bahasa INSAN JPKM

Penulis

12 September 2022

Bahasa Inggris telah menjadi basantara dalam komunikasi ilmiah. Peneliti yang bukan penutur asli Bahasa Inggris bahkan ditemukan mengirimkan 60% naskahnya dalam Bahasa Inggris (Stockemer & Wigginton, 2019). Kepercayaan bahwa publikasi berbahasa Inggris akan meningkatkan reputasi penulis menjadi motivasi utama di balik preferensi publikasi. Memang, artikel dalam berbahasa Inggris cenderung mendapatkan jumlah sitasi yang lebih tinggi (Di Bitetti & Ferreras, 2017). Hal ini mungkin karena Bahasa Inggris memungkinkan publikasi untuk diakses oleh lebih banyak pembaca. Hal ini akhirnya mendorong banyak badan institusional (termasuk universitas) mewajibkan para penelitinya untuk mempublikasikan naskah mereka secara eksklusif dalam Bahasa Inggris (Márquez & Porras, 2020).