Harga Diri dan Perundungan Siber pada Remaja
Downloads
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perundungan siber pada remaja di Kota Banda Aceh. Sebanyak 102 remaja (55 perempuan dan 47 laki-laki) dipilih dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik quota sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RES) dan Student Needs Assessment Survey (SNAS). Analisis data menggunakan teknik korelasi Spearman's rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang berarti antara harga diri dengan perundungan siber pada remaja di Kota Banda Aceh (r=.077, nilai p=.443). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa sebagian besar partisipan penelitian memiliki harga diri dalam kategori tinggi (59.89%) dan perundungan siber dalam kategori rendah (94.11%).
Arisugawa, R. (2013, Desember 2016). Cyberbullying part 2: Para Pelaku Cyberbullying. Diakses dari http://plush.or.id/2013/10/cyberbullying-part-2-para-pelaku_31.html.
Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-esteem. San Fransisco: Freeman and Company.
Dani, A. J., & Aryo Bayu, W. (2013). Iklan Layanan Masyarakat Tentang Cyberbullying Untuk Membentuk Awareness Masyarakat. Createvitas: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, 2(1).
Disa, M. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi cyberbullying pada remaja. Paper seminar dan workshop Apsifor Indonesia. Semarang: Indonesia.
Donegan, R. (2012). Bullying and cyberbullying: History, statistics, law, prevention and analysis. The Elon Journal of Undergraduate Research in Communications, 3(1), 33-42.
Emilia & Leonardi, T. (2013). Hubungan antara kompetensi sosial dengan perilaku cyberbullying yang dilakukan oleh remaja usia 15-17 tahun. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial. 2(2), 79-89.
Grigonis, H. 2017. Cyberbullying happens more often on Instagram, a new survei suggest. Diakses dari https://www.digitaltrends.com/social-media/cyberbullying-statistics-2017-ditch-the-label/
Kartono, K. (2006). Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kemkominfo. (2014, Juni 23). Kemkominfo: Penguna internet di indonesia capai 82 juta. Diakses dari https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker
Mawardah, M., & Adiyanti, MG. (2014). Regulasi emosi dan kelompok teman sebaya pelaku cyberbullying. Jurnal Psikologi. 41(1), 60-73.
Mayasari, F., & Hadjan, M.N.R. (2000). Perilaku seksual remaja dalam berpacaran ditinjau dari self-esteem berdasarkan jenis kelamin. Jurnal Psikologi. 2, 120-127.
Özgür, H. (2016). The relationship between Internet parenting styles and Internet usage of children and adolescents. Computers in Human Behavior, 60, 411-424.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (Ed. 10). Terjemahan: Brian Marwensdy. Jakarta: Salemba Humanika.
Pandie, M. M., & Weismann, I. T. J. (2016). Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial terhadap perilaku reaktif sebagai pelaku maupun sebagai korban cyberbullying pada siswa kristen SMP Nasional Makassar. Jurnal Jaffray, 14(1), 43-62.
Patchin, J. W., & Hinduja, S. (2010). Cyberbullying and self"esteem. Journal of school health, 80(12), 614-621.
Petty, D. (2012, Desember 05). A new bullying: social exclusion. School Of Journalism-Michigan State University. Diakses dari http://news.jrn.msu.edu/bullying/2012/03/27/a-new-bullying-social-exclusion/.
Rahardiyan K, E. (2014) Pemanfaatan internet dan dampaknya pada pelajar sekolah menengah atas di Surabaya. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(1), 407-420.
Rahayu, F. S. (2012). Cyberbullying sebagai dampak negatif penggunaan teknologi informasi. Journal of Information Systems, 8(1), 22-31.
Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton: Princeton University Press.
Rosenberg, M., Schooler, C., & Schoenbach, C. (1989). Self-esteem and adolescent problems: Modeling reciprocal effects. American sociological review, 1004-1018.
Santrock, John W. (2007). Remaja ed.11 (1). Alih bahasa: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.
Satalina, D. (2014). Kecenderungan perilaku cyberbullying ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 294-310.
Seifert, J., & Westerman, D. (2014). Me, myself, and Facebook; cyberbullying, presence, and self-esteem. Proceedings of the International Society for Presence Research, 141-148.
Sticca, F., Ruggieri, S., Alsaker, F., & Perren, S. (2013). Longitudinal risk factors for cyberbullying in adolescence. Journal of community & applied social psychology, 23(1), 52-67.
Subowo, E., & Martiarini, N. (2009). Hubungan antara harga diri remaja dengan motivasi berprestasi pada siswa smk yosonegoro Magetan. Psikohumanika: Jurnal Ilmiah Psikologi. 2(2). 20-30.
Utami, Y.C. (2014). Cyberbullying di kalangan remaja (studi tentang korban cyberbullying di kalangan remaja di Surabaya). Jurnal Universitas Airlangga. 3(3), 1-10.
Willard, N. E. (2007). Cyberbullying and cyberthreats: Responding to the challenge of online social aggression, threats, and distress. Research Press.
Yudhianto. (2013, Juni 23). Bahaya cyberbullying: dendam kesumat hingga bunuh diri. Di akses dari http://inet.detik.com/read/2013/02/21/070522/2175639/398/bahaya-cyberbullying-dendam-kesumat-hingga-bunuh-diri
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental is a periodical journal publisher with Open Access principles and Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0); therefore, the copyright remains with the author.
With this license, anyone has the right to use any information and re-distribute the content of this journal for any purposes, including commercial purposes. This can be done as long as the person satisfies the following two conditions; (1) the person is obliged to provide a proper attribution by citing the original source and indicate any changes they have made; and (2) the person is strictly not allowed to make any restrictions, both legal and technological limitations, that restrict others to have the same level of distribution rights.
The manuscript copyright remains with the author; therefore, INSAN JPKM do not and will not request for copyright transfer on all published manuscripts in INSAN JPKM.