REKONSTRUKSI PASKA-EKSIS LUAS TUMOR KEPALA-LEHER: SERIAL KASUS
Downloads
Highlights:
- Penentuan desain insisi tumor dan flap harus dilakukan oleh ahli onkologi untuk menghasilkan rekonstuksi yang maksimal.
- Penentuan teknik rekonstuksi, evaluasi kondisi pasien, ketersediaan alat, keahlian operator, dan tujuan dari operator maupun harapan pasien harus dipertimbangkan sebelum melakukan tindakan operasi.
Abstrak:
Latar Belakang: Defek paska eksisi luas tumor pada kepala dan leher seringkali melibatkan struktur kompleks jaringan disekitarnya sehingga menyebabkan tindakan rekonstruksi penutupan defek menjadi hal yang menantang untuk dilakukan.
Ilustrasi Kasus: Kasus 1: Wanita, 55 tahun, terdapat luka dehisen di ujung lateral mata kiri dan teraba massa di parotis kiri. Pasien didiagnosa melanoma konjungtiva palpebra kiri dengan metastase kelenjar parotis dan KGB submandibula. Paska eksisi luas tumor parotis dan KGB, didapatkan defek 8x10 cm dengan dasar tulang serta luka dehisen sisi lateral orbita kiri. Dilakukan penutupan defek menggunakan flap lokal fasiokutan dari leher kiri dan koreksi luka dehisen. Kasus 2: Laki-laki, 28 tahun, terdapat massa di leher kiri sejak 3 tahun terakhir. Pasien didiagnosis fibrous histiocytoma dan sudah menjalani eksisi tumor dilanjutkan terapi radiasi dengan kemoterapi 1 tahun lalu. Saat ini ditemukan benjolan berulang di angulus mandibula kiri dengan permukaan ulseratif. Paska eksisi luas tumor dan KGB submandibula kiri, didapatkan defek 13x15 cm dengan dasar otot dan pembuluh darah. Dilakukan penutupan defek menggunakan flap fasiokutan dari leher kiri dilanjutkan penutupan defek sekunder menggunakan flap fasiokutan dari clavicula.
Pembahasan: Penggunaan teknik flap lokal untuk rekonstruksi defek kepala leher yang melintasi beberapa unit wajah membutuhkan analisis dan pertimbangan yang matang. Desain insisi tumor dan flap sebaiknya ditentukan dan didiskusikan dengan ahli onkologi untuk hasil rekonstuksi yang maksimal.
Kesimpulan: Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan teknik rekonstuksi terbaik di tiap individu seperti perlunya evaluasi kondisi pasien, ketersediaan alat, dan keahlian operator serta diskusi terkait tujuan yang ingin dicapai baik dari sisi operator maupun harapan pasien. Sehingga tindakan rekonstruksi tersebut dapat berhasil.
Penyakit Kanker di Indonesia Berada Pada Urutan 8 di Asia Tenggara dan Urutan 23 di Asia – P2P Kemenkes RI. Available from:
http://p2p.kemkes.go.id/penyakit- kanker-di-indonesia-berada-pada- urutan-8-di-asia-tenggara-dan-urutan- 23-di-asia/
Sung H, et al. Global Cancer Statistics 2020: GLOBOCAN Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. CA: A Cancer Journal for Clinicians. 2021;71(3):209–49.
Primasari M, Rizaliyana S. Rekonstruksi Pasca Ablasi Tumor Kepala dan Leher dengan Teknik Chimeric Flap. JBN. 2021;5(2):57–64
Cancer Indonesia 2020 country profile. Available from: https://www.who.int/publications/m/item/cancer-idn-2020
Isager P, Engholm G, Overgaard J, Storm H. Uveal and conjunctival malignant melanoma in denmark 1943-97: observed and relative survival of patients followed through 2002. Ophthalmic Epidemiol. 2006;13(2):85– 96.
Wong JR, et al. Management of conjunctival malignant melanoma: a review and update. Expert Rev Ophthalmol. 2014;9(3):185.
Smith JF. Head and neck melanoma. Ear, Nose and Throat Journal.1991;70(3):143–52.
Stojanović M, Mladenović S. Head and neck cutaneous melanoma: 5-year survival analysis in a Serbian university center. World Journal of Surgical Oncology. 2020;18(1):1–8.
Liu B, et al. Clinicopathological characteristics and survival of malignant fibrous histiocytoma of the bone: A population-based study using the SEER database. PLOS ONE.2020;15(6):e0232466.
Barnes L, Kanbour A. Malignant Fibrous Histiocytoma of the Head and Neck: A Report of 12 Cases. Archives of Otolaryngology–Head & Neck Surgery. 1988;114(10):1149–56.
Hanasono MM, Matros E, Disa JJ. Important aspects of head and neck reconstruction. Plast Reconstr Surg. 2014;134(6):968e–80e.
Prasetyono, Theddeus. Pitarini, Astuti. Flap : penuntun dasar ilmu bedah plastik. OPAC Perpustakaan Nasional RI. Available from:
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1121138
Jiang C, et al. Multipaddled Anterolateral Thigh Chimeric Flap for Reconstruction of Complex Defects in Head and Neck. PLOS ONE. 2014;9(9):e106326.
Chim H, et al. Principles of Head and Neck Reconstruction: An Algorithm to Guide Flap Selection. Seminars in Plastic Surgery [Internet]. 2010;24(2):148.
Eckardt A, et al. Reconstruction of defects in the head and neck with free flaps: 20 years experience. British Journal of Oral and Maxillofacial Surgery. 2007;45(1):11–5.
Baliarsing AS, et al. Flap selection in head and neck cancer reconstruction. Otorhinolaryngology Clinics. 2013;5(2):63–76.
Sykes JM, Murakami CS. Principles of local flaps in head and neck reconstruction. Operative Techniques in Otolaryngology-Head and Neck Surgery. 1993;4(1):2–10.
Copyright (c) 2022 Yugos Juli Fitra, Michael Tetan-El, Alexandria Stephanie
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JURNAL REKONSTRUKSI DAN ESTETIK by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- The journal allows the author to hold copyright of the article without restriction
- The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
- The legal formal aspect of journal publication accessbility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA)