Faktor Individu Tenaga Kesehatan Puskesmas dalam Kesiapsiagaan Bencana Banjir Bengawan Solo, Bojonegoro

pusat kesehatan masyarakat kesiapsiagaan manajemen bencana banjir

Authors

  • Ulfah Mu'amarotul Hikmah Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
  • Shinta Febrianty Departemen Administrasi Kebijakan dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
  • Setya Haksama
    setya-h@fkm.unair.ac.id
    Departemen Administrasi Kebijakan dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
20 November 2021

Downloads

ABSTRAK

Latar Belakang: Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) sebagai fasilitas kesehatan pertama atau dasar dalam suatu daerah harus memiliki sumberdaya dan kompetensi yang cukup dalam kesiapsiagaan bencana, karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesiapsiagaan puskesmas terutama pada tenaga kesehatannya, meliputi usia; lama kerja; pengalaman bencana sebelumnya; pengalaman di tempat pengungsian; peraturan diri; pelayanan kesehatan; sarana prasarana; dan lainnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor individu tenaga kesehatan yang mempengaruhi kesiapsiagaan puskesmas dalam merespon bencana banjir sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro yakni Puskesmas Kanor.

Metode: Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif, serta menggunakan rancang bangun penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 51 orang tenaga kesehatan Puskesmas Kanor. Data primer penelitian diambil menggunakan kuesioner wawancara. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif  dengan pengolahan data yang dilakukan secara computerize. Uji signifikansi setiap variabel dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal melalui bantuan aplikasi SPSS. 

Hasil: Hasil nilai signifikansi uji regresi logistik ordinal faktor individu dan kesiapsiagaan yakni: usia (AOR 4,11; 95%CI=1,27-13,35), tingkat pendidikan (AOR 14,23; 95%CI=1,67-121,3), lama bekerja (AOR 3,12; 95%CI=0,90-10,76), pengalaman bencana sebelumnya (AOR 1,14; 95%CI=0,16-2,46), pelatihan (AOR 2,45; 95%CI=0,74-8,07), dan pengetahuan (AOR 2,00; 95%CI=0,65-6,15).

Kesimpulan: Faktor individu tenaga kesehatan meliputi usia dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap kesiapsiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana. Faktor individu lain, yang meliputi lama bekerja, pengetahuan, pelatihan tentang manajemen bencana, dan pengalaman bencana sebelumnya tidak memiliki pengaruh terhadap kesiapsiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana banjir Bengawan Solo.

Kata kunci: pusat kesehatan masyarakat, kesiapsiagaan, manajemen bencana,  banjir