Pengaruh Diet Ketogenik terhadap Ketebalan dan Elastisitas Arteri Karotis pada Pasien Epilepsi: A Systematic Review

Diet Ketogenik Diet Rendah Karbohidrat Diet Tinggi Lemak Elastisitas Ketebalan Arteri Karotis Pasien Epilepsi.

Authors

  • Ferdiansyah Sultan Ayasasmita R Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Kezia Eirene Simanjuntak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Amalia Citra Octavia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Arya Satya Rajanagara Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Dhika Jannatal Ma'wa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Ega Rischella Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya 60132, Indonesia
  • Budi Utomo
    budiutomo@fk.unair.ac.id
    Universitas Airlangga, Indonesia
18 March 2022
Crossref
Scopus
Google Scholar
Europe PMC

Latar Belakang: Diet ketogenik merupakan diet tinggi lemak, rendah karbohidrat, dan cukup protein. Diet ini sudah lama digunakan sebagai terapi pada pasien epilepsi refrakter, namun belum banyak studi mengenai efek jangka panjang diet ini.

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh diet ketogenik terhadap ketebalan dan elastisitas arteri karotis penderita epilepsi.

Ulasan: Pencarian literatur dilakukan melalui search engine berupa Pubmed, ScienceDirect, dan Google Scholar. Empat artikel penelitian memenuhi kriteria inklusi, kemudian dilakukan tinjauan sistematis menggunakan diagram alir PRISMA dan JBI critical appraisal. Keempat penelitian terpilih melibatkan pasien epilepsi refrakter dari kelompok usia anak dan dewasa muda (13 bulan - 31 tahun) yang diintervensi dengan pemberian terapi diet ketogenik selama minimal 6 bulan. Elastisitas arteri karotis menurun secara signifikan pada pemberian diet ketogenik selama 12 bulan (p<0,001). Namun, penurunan elastisitas arteri karotis tidak diikuti dengan adanya perubahan yang signifikan pada ketebalan dinding arteri karotis, yang dinilai menggunakan carotid intima media thickness (CIMT). Sebagian besar studi menemukan adanya peningkatan risiko kardiovaskular oleh karena adanya peningkatan profil lipid dan kekakuan arteri karotis.

Kesimpulan: Secara kesimpulan, diet ketogenik mempengaruhi elastisitas arteri karotis tanpa mengubah ketebalannya. Diet ketogenik juga meningkatkan kadar lipid secara reversible dan diduga dapat meningkatkan risiko kardiovaskular pada pasien epilepsi refrakter.