Hubungan kebiasaan melewatkan sarapan dan Pemilihan jajanan dengan kejadian Wasting di Desa Sembung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik
Downloads
Background: Wasting prevalence in Indonesia is never been decreased for years. Wasting caused by many factors such as skipping breakfast and inappropriate selection of snacks that contribute to children's level of nutritional intake adequacy.
Objectives: The purpose of this research was to analyze correlation between skipping breakfast and selection of snack among elementary school children.
Method: This was an analytical observational research with case control design conducted in three elementary schools in Sembung Village, Gresik. The sample size was 22 students in each group, which taken using a simple random sampling technique at student of 3rd, 4th and 5th grade. Data was collected by interviewing the respondent with structured questionnaire. Nutritional status was classified with BMI/Age using WHO-MGRS standard. Association among variables were analyzed using Chi-Square test. (α=0.05).
Result: The result showed that 68.2% respondent from cases used skipping breakfast while 27.3% respondent from control used to skip breakfast. 22.7% respondent in cases used to consume high nutritional value snack food while 72.7% respondent in control used to consume high nutritional value snack food. Chi-Square test showed there was an association between breakfast habits and the selection of snack with wasting (p=0.007; OR=5.714) (p=0.001; OR=9.067).
Conclusion: Skipping breakfast habits and the selection of snack had a correlation with wasting incident in village children.
ABSTRAK
Latar Belakang:Prevalensi wasting di Indonesia tidak pernah mengalami penurunan yang signifikan selama tahun ke tahun.Kejadian wasting dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebiasaan sarapan dan pemilihan makanan jajanan yang mampu berkontibusi terhadap tingkat kecukupan energi dan zat gizi anak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan melewatkan sarapan dan kebiasan memilih jajanan makanan kejadian wasting pada anak sekolah dasar di pedesaan.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain case control ini dilakukan di 3 sekolah dasar di Desa Sembung Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik. Besar sampel penelitian ini adalah 22 sampel untuk masing -masing kelompok yang berasal dari kelas III, IV dan V dan diambil secara simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara pada anak dengan kuisioner tersktutur. Klasifikasi berdasarkan pada nilai tabel z-score IMT/U WHO-MGRS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (α=0,05)
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68,2% responden kelompok kasus, terbiasa melewatkan sarapan sedangkan 27,3% responden kelompok kontrol terbiasa melewatkan sarapan. 22,7% responden kelompok kasus terbiasa membeli makanan jajan bernilai gizi tinggi sedangkan 72,7% responden kelompok kontrol terbiasa membeli makanan jajan bernilai gizi tinggi. Hasil Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan sarapan dan pemilihan makanan jajanan dengan kejadian wasting (p= 0,007 OR: 5,714) (p= 0,001 OR: 9,067).
Kesimpulan: Kebiasaan melewatkan sarapan dan pemilihan makanan jajanan berhubungan dengan kejadian wasting pada anak pedesaan.
Global Health Advocate. Undernutrition : the basics. (2014) Available at: http://www.ghadvocates.eu/en/nutrition/. (Accessed 14th March 2018).
Food and Agriculture Organization. More people than ever are victims of hunger. Food Security and Agricultural Mitigation in Developing Countries (2009).
Kemenkes RI. Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015. (2016). 17 November 2016
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. (2010). 1 Desember 2013
UNICEF & Bank, W. T. W. Levels and Trends in Child malnutrition. Midwifery (2014). doi:10.1016/S0266-6138(96)90067-4
Hardinsyah & Aries, M. Jenis Pangan Sarapan Dan Perannya Dalam Asupan Gizi Harian. J. Gizi dan Pangan 7, 89–96 (2012).
Auliana, R. Gizi seimbang dan makanan sehat untuk anak usia dini. 1–12 (2011).
Yuni, Y. M., & Aryu, C. K. Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc Visi Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk. Hub. Antara Kebiasaan Sarapan Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Anak Sekol. 2, 207–213 (2013).
Dini, N.I. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan Terhadap Status Gizi (Kadar Lemak Tubuh Dan IMT/U) Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri 01 Sumurboto Kota Semarang). J. Kesehat. Masy. 5, 301–306 (2017).
Punuh, M. I., Kapantow, N. H. & Masyarakat, F. K. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Pelajar Di SMP Negeri 13 Kota. 4, (2015).
Sri, E., Suci, T. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. 1, 29–38 (2009).
Badan Peneltian dan Pengembangan Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. (2013).
Sutiari, N. K., Putu, L., Wulandari, L. & Kedokteran, F. Status anemia gizi besi dan konsumsi zat gizi pada anak usia sekolah di lima panti asuhan di kota denpasar. 1, 35–42 (2012).
Kementrian Kesehatan RI. buku-sk-antropometri-2010.pdf.
Wiraningrum, E. A. et al. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Anak Sekolah Dasar. J. Inf. Kesehat. Indones. 1, 25–33 (2015).
Gibson, S. A. & Gunn, P. What ' s for breakfast ? Nutritional implications of breakfast habits : insights from the NDNS. (2011). doi:10.1111/j.1467-3010.2010.01873.x
Sandercock, G. R. H., Voss, C. & Dye, L. Associations between habitual school-day breakfast consumption, body mass index, physical activity and cardiorespiratory fitness in English schoolchildren. Eur. J. Clin. Nutr. (2010). doi:10.1038/ejcn.2010.145
Ali, K. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Pangan dan Gizi untuk Kesehat. (2003). doi:10.1017/S0007114514003195
Proverawati, A., Prawirohartono, P, E. & Kuntjoro, T. Jenis Kelamin Anak, Pendidikan ibu dan Motivasi Guru Serta Hubunganya Dengan Prefrensi Makanan Sekolah Pada Anak Prasekolah di TK Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J. Gizi Klin. Indones. 5, 78–83 (2008).
BPOM RI. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Badan POM RI (2008).
Brata A, M., Melani, V. & Sitoayu, L. Sarapan, Perbedaan Status Gizi Berdasarkan Kebiasaan Siswa, Dan Jajan Serta Tingkat Kecukupannya Pada Selatan, Kelas 4 Dan Di SDN Pejaten Barat 01 Pagi Jakarta. J. Kesehat. Esa Unggul 5, (2016).
Saragi, L., Hasanah, O. & Huda, N. Hubungan Sarapan Pagi Dengan Aspek Bilogis Anak Usia Sekolah. Univ. Riau 2, (2015).
Iqbal, F. M., Triastuti, N. J. & Basuki, S. W. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar. 1–11 (2015).
Neuroscience, H., Adolphus, K., Lawton, C. L., Dye, L. & Oddy, W. H. The effects of breakfast on behavior and academic performance in children and adolescents. 7, 1–28 (2013).
Brown, J. L., Beardslee, W. H. & Prothrow-Stith, D. Impact of School Breakfast on Children's Health and Learning: An Analysis of the Scientific Research. 1–21 (2008). Available at: http://us.stop-hunger.org/files/live/sites/stophunger-us/files/HungerPdf/Impact of School Breakfast Study_tcm150-212606.pdf.
Eka Putra, A. Gambaran Kebiasaaan Jajan Siswa di Sekolah. Univ. Diponegoro 6, 1–24 (2009).
Noviani, K., Fah, E. A. & Astiti, D. Kebiasaan jajan dan pola makan serta hubungannya dengan status gizi anak usia sekolah di SD Sonosewu Bantul Yogyakarta. J. Gizi Dan Diet. Indones. 4, 97–104 (2016).
Syahnur, M., Askar, M., Afrida. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Anak di SDN 20 Pangkajene Sidrap. STIKES Nani Hasanuddin 2, 42–48 (2013).
Potter., Perry. Fundamental of Nursing. Concepts, Process and Practice. Energy (2013).
Syafitri, Y., Syarief, H., Baliwati, Y.F. Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus di SDN Lawanggintung 01 Kota Bogor ). J. Gizi Dan Pangan. 4, 167–174 (2009).
Thompson-McCormick, J. J., Thomas, J. J., Bainivualiku, A., Khan, N. A. & Becker, A. E. Breakfast skipping as a risk correlate of overweight and obesity in school-going ethnic Fijian adolescent girls. Asia Pac. J. Clin. Nutr. (2010). doi:10.3945/jn.109.114918.144
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.