TEKNIK PEMBESARAN IKAN NILEM (Osteochilus hasselti) DI BALAI PENGEMBANGAN DAN PEMACUAN STOK IKAN GURAME DAN NILEM (BPPSIGN) TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Teknik Pembesaran Ikan Nilem Osteochilus hasselti

Authors

  • Aulia Ikhsan Syamsuri
    aulia.ikhsan.syamsuri-2014@fpk.unair.ac.id
    Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • M Wahyu Alfian Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Vivaldy Phaza Muharta Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Akhmad Taufiq Mukti Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Kismiyati Kismiyati Kismiyati Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
  • Woro Hastuti Satyantini Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
June 1, 2018

Downloads

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan salah satu ikan endemik Indonesia khususnya daerah Jawa Barat yang hidup di perairan tawar. Ikan nilem memiliki ciri yang hampir serupa dengan ikan mas, dikarenakan ikan tersebut masih satu famili dengan ikan mas. Keunggulan dari ikan nilem bukan hanya dari hal gizi, namun juga dikarenakan harga ikan yang sangat terjangkau bagi masyarakat dan ikan ini sangat digemari oleh masyarakat di daerah Jawa Barat. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 23 Januari sampai 23 Februari 2017. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang adalah dengan cara mengikuti langsung kegiatan pembesaran ikan nilem dimulai dari persiapan kolam, penyediaan air budidaya, sumber air yang dipakai dan penebaran benih ikan nilem di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasil Praktek Kerja Lapang tentang teknik pembesaran ikan nilem adalah dimulai dari persiapan kolam, pada bagian kolam dilakukan pembersihan kolam, pembalikan tanah, pengeringan kolam yang dilakukan selama 5 – 7 hari, selanjutnya dilakukan penggaraman dan pengapuran dengan perbandingan 1:1 serta dosis masing-masing 75-100 gram/m2 dan dibiarkan selama 5 hari. Selanjutnya, air dialirkan dari bak filter ke kolam sampai ketinggian 100-120 cm. Penebaran benih ikan nilem dilakukan pada pagi hari untuk menghindari stress ikan. Benih ikan diperoleh dari balai itu sendiri, dengan ukuran 5-6 cm pada fase pendederan ketiga. Pakan diberikan sebanyak dua kali sehari yaitu pada waktu pagi dan sore hari dengan dosis masing-masing 1,45 kg/pemberian. Sumber air yang digunakan pada kolam pembesaran ikan nilem berasal dari saluran irigasi sungai Cipakat dan sumur bor digunakan pada musim kemarau. Parameter kualitas air diukur setiap satu minggu sekali. Suhu rata-rata untuk ikan nilem antara 23,140 C – 27,730 C, pH rata-rata 6,22 dan DO rata-rata 5,45 mg/l. Pada saat praktek kerja lapang tidak dilakukan pergantian air kolam dikarenakan, kondisi bahan organik tergolong tidak berlebihan, sehingga tidak mengakibatkan kematian pada ikan. Hal tersebut disebabkan kepadatan ikan yang dipelihara tidak tinggi dalam satu kolam. Pencegahan hama dan penyakit ikan nilem dilakukan dengan pemberian tanaman babadotan (Ageratum conyzoides) dan jarong (Achyranthes aspera) pada proses persiapan kolam serta pemberian daun sente (Alocasia macrorrhiza) dan daun singkong (Manihot esculenta) pada saat terjadi kematian mendadak.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>