Kualitas Semen Segar Sapi Rambon Banyuwangi Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Dan Susu Skim Kuning Telur
Downloads
Afiati, F., Yulnawati, M. Riyadi, R. I. Arifiantini. 2015. Abnormalitas spermatozoa domba dengan frekuensi penampungan berbeda. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1(4): 930-934.
Al-Makhzoomi, A., N. Lundeheim, M. Haard, and H. Rodriguez-Martinez. 2008. Sperm Morphogy and Fertility of Progeny-Tested AI dairy bulls in Sweden. Theriogenology, 70: 682-691.
Arifiantini, I., T.L. Yusuf dan N. Graha. 2005. Longivitas dan Recoveryrate Pasca Thawing Semen Beku Sapi Fresian Holstein Menggunakan Bahan Pengencer Yang Berbeda. Buletin Peternakan, 29(2): 53-61.
Ax, R.L., M.R. Dally, B.A. Didion, R.W. Lenz, C.C. Love, D.D. Varner, B. Hafez, and M.E. Bellin. 2000. Semen Evaluation. Lippincott William & Wilkins. p365-375.
Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi. 2017. Rekap Populasi Ternak Per Wilayah (Ekor). Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi.
Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi. 2005. Populasi Sapi Rambon di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Tribulan III 2005. Dinas Peternakan Kabupaten Banyuwangi. Banyuwwangi.
Efendy, J. dan A. Lukman. 2016. Profil Sapi Rambon Berdasarkan Performans Produksi dan Reproduksi. Banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian.
Garner D.L. and E.S.E. Hafez. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. In: Hafez B, hafez E.S.E (eds). Reproduction in Farm Animals. 7th ed. Lippincot William and Wilkins. Philadelphia. p96.
Gunawan, M. dan E.M. Kaiin. 2008. Kualitas Sperma Sapi Beku Dalam Media Tris Kuning Telur dengan Konsentrasi Raffinosa yang Berbeda. JITV, 19(3): 365-375.
Hafez, E.S.E., and B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animal Seventh Edition. Lippincot Williawms and Wilkins. South Carolina. p96 and 107.
Kartasudjana, R. 2001. Teknik Inseminasi Buatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Mardiyah E. 2001. Tehnik Pengenceran Pada Pembuatan Chiling Semen Sapi. Temu Tehnis Non Peneliti, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. Bogor.
Mumu, M.I. 2009. Viabilitas Semen Sapi Simental yang Dibekukan Menggunakan Krioprotektan Gliserol. Journal Agroland, 16(2): 172-179.
Nugroho, E, S., T. Susilawati, and I. Novanti. 2013. Socioeconomic Potential of Indonesian Native Cattle in Supporting Meat Self-Sufficiency in Indonesia. J Livestock Research Rural Develop, 25(11).
Nugroho, Y., T. Susilawati, S. Wahjuningsih. 2014. Kualitas Semen Sapi Limousin Selama Pendinginan Menggunakan Pengencer CEP-2 dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Kuning Telur dan Sari Buah Jambu Biji (Psidium guajava). J Ternak Tropika, 15(1): 31-42.
Rachmawati, A. 2002. Motilitas dan Viablitas
Semen Rusa Timor (Cervus timorensis) Menggunakan Pengencer yang Berbeda pada Suhu 5oC. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 20(2): 1-7.
Ratnawati, D., N. Isnaini dan T. Susilowati. 2017. Pemanfaatan Casa Dalam Observasi Motilitas Spermatozoa Semen Cair Sapi Madura Dalam Pengencer yang Berbeda. Pasuruan. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27(1): 80-95.
Solihati, N. dan P. Kune. 2009. Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa Semen Cair Sapi Simmental. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Universitas Padjajaran.
Susilawati, T. 2011. Spermatology. Universitas Brawijaya Press. Malang. Hal.95.
Susilowati, S. Hardijanto., T.W. Suprayogi., T. Sardjito., dan T. Hernawati. 2010. Penuntun Praktikum Insemnasi Buatan. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Hal.11- 24, 29-30.
Tolihere. 2000. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Penerbit Angkasa. Bandung. Hal.77-81.
Widjaya, Nilawati. 2011. Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5oC. Sains Peternakan, 9(2): 72-76.
Yu I. and S.P. Leibo. 2002. Recovery Motile, Membrane-Intact Spermatozoa From Canine Epididymides Stored for 8 days at 40C. Theriogenology, 57(3): 1179-119.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions;
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions;
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA).