Serodeteksi Brucellosis dengan Metode Rose Bengal Test dan Complement Fixation Test pada Sapi Perah di Banyuwangi

Brucellosis Rose Bengal Test Complement Fixation Test Banyuwangi

Authors

  • Estiary Wilujeng
    estiary.wilujeng-2016@fkh.unair.ac.id
    Bachelor of Veterinary Medicine, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Suwarno Suwarno Department of Microbiology, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Ratih Novita Praja Department of Microbiology, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Iwan Sahrial Hamid Department of Basic Veterinary Medicine, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Maya Nurwartanti Yunita Department of Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Prima Ayu Wibawati Department of Veterinary Public Health, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
September 26, 2020

Downloads

Tujuan penelitian adalah untuk mendeteksi adanya antibodi dari Brucellapada ternak sapi perah betina di Banyuwangi menggunakan uji Rose Bengal Test (RBT) untuk uji cepat dan dikonfirmasi dengan menggunakan Complement Fixation Test (CFT). Sebanyak 84 sampel dari 516 sapi perah betina di Banyuwangi, kemudian diambil secara acak. Sampel yang diambil berasal dari serum sapi perah betina. Hasil penelitian ditemukan dua sampel yang dinyatakan positif Brucellosis dengan uji RBT dan CFT. RBT merupakan uji screening yang dapat memberikan hasil positif palsu, dan kemudian dikonfirmasi dengan uji CFT untuk melihat titer hasil vaksin atau infeksi alam. Hasil positif pada uji RBT memiliki hubungan dengan hasil titer CFT karena titer antibodi pada RBT dapat diukur dari derajat aglutinasi yang terbentuk. Hasil seropositif penyakit Brucellosis di Banyuwangi sebesar 2%.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 > >>