Pengaruh Durasi Waktu Pada Sexing Spermatozoa Sapi Bali Terhadap Kualitas Dan Efektivitas Sexing Spermatozoa Dengan Menggunakan Alat Electric Separating Sperm (ESS)

sexing spermatozoa Electric Separating Sperm Sapi Bali electrophoresis

Authors

  • Lukman Ashari
    lukman.ashari-2014@fkh.unair.ac.id
    Bachelor of Veterinary Medicine, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Imam Mustofa Department of Veterinary Reproduction, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Maya Nurwartanti Yunita Department of Veterinary Pathology, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Trilas Sardjito Department of Veterinary Reproduction, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Amung Logam Saputro Department of Clinic and Animal Hospital, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
  • Ragil Angga Prastiya Department of Veterinary Reproduction, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga
March 31, 2019

Downloads

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kualitas (viabilitas, motilitas dan abnormalitas) spermatozoa Sapi jantan Bali hasil sexing menggunakan alat ESS yang dialiri listrik selama lima menit dan sepuluh menit pada sisi anoda dan katoda dan mengetahui perbedaan efektivitas pemisahan spermatozoa Sapi Bali hasil sexing menggunakan alat ESS yang dialiri listrik selama lima menit dan sepuluh menit pada sisi anoda dan katoda. Penelitian ini menggunakan Sapi Bali yang berumur 4 tahun sampai 7 tahun dengan motilitas di atas 45% dan di bawah 60%. Penelitian ini menggunakan diluter tris kuning telur. Sexing spermatozoa menggunakan alat ESS yang dialiri listrik dengan durasi 5 menit dan 10 menit pada masing-masing anoda dan katoda. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas (viabilitas, motilitas dan abnormalitas) mengalami penurunan. Kualitas terbaik pada sexing spermatozoa terdapat pada durasi lima menit.  Efektivitas pemisahan spermatozoa yang paling baik yaitu pada durasi sepuluh menit pada sisi katoda spermatozoa X sebesar 62,17±0,240% dan  pada sisi anoda spermatozoa Y sebesar 67,33± 1,03%.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6 7 > >>