Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental, Stigma Diri Terhadap Intensi Mencari Bantuan Pada Dewasa Awal

Intensi Mencari Bantuan Literasi Kesehatan Mental Stigma Diri Dewasa Awal

Authors

  • Novia Kartikasari Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
  • Atika Dian Ariana
    atika.dian@psikologi.unair.ac.id
    Departemen Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
30 December 2019

Downloads

Gangguan mental berkontribusi pada peningkatan beban sakit dunia, resiko yang besar salah satunya dimiliki oleh usia dewasa awal. Akibat adanya faktor hambatan, seseorang memilih untuk tidak mencari bantuan pada profesional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dan stigma diri terhadap intensi mencari bantuan pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode survei dan purposive sampling. Melibatkan 571 responden dewasa awal (berusia 18-29 tahun),asesmen dilakukan menggunakan skala intensi mencari bantuan (MHSIS), skala literasi kesehatan mental (MAKS) dan skala stigma diri terkait pencarian bantuan (SSOSH). Hasil menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental berkorelasi positif dengan intensi mencari bantuan R=0,190 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan intensi mencari bantuan R=-0,399 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan literasi kesehatan mental R=-0,188 (p=0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa seorang dewasa awal yang memiliki literasi kesehatan mental yang baik memiliki kecenderungan stigma diri yang rendah dan tingkat intensi mencari bantuan yang tinggi