ANALISIS KEJADIAN SUMBING BIBIR DAN LANGIT: STUDI DESKRIPTIF BERDASARKAN TINJAUAN GEOGRAFIS

geografis agroinsustrial sumbing bibir dan langit-langit angka kejadian studi deskriptif

Authors

July 1, 2021

Downloads

Highlights:

  1. Angka kejadian kelainan sumbing bibir dan langit-langit di sepuluh wilayah Jember memiliki angka lebih dari 5 penderita.
  2. Profesi orangtua, penggunaan pestisida, dan pencemaran logam berat menjadi faktor resiko terjadinya bibir sumbing dan langit di Jember dimana geografisnya adalah perkebunan dan pertanian.

Abstrak:

Latar Belakang: Angka kejadian sumbing bibir dan langit-langit masih tinggi di Indonesia sedangkan proses penatalaksanaannya masih belum optimal.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  melakukan  analisis  kejadian sumbing bibir dan langit-langit berdasarkan tinjauan geografis sehingga dapat  menemukan  model  penanganan  yang  tepat  untuk  mengurangi angka kejadian sumbing bibir dan langit-langit.

Metode: Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  deskriptif  dengan menggunakan  data  rekam  medis  di  salah  satu  rumah  sakit  di  provinsi Jawa  Timur  Indonesia.  Data  yang  digunakan  adalah  data  penderita sumbing  bibir  dan  langit-langit  antara  tahun  2017-2020.  Data  yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan wilayah asal penderita yang  kemudian  dituangkan  dalam  sebuah  peta  untuk  memberikan gambaran  penyebaran  penderita  sumbing  bibir  dan  langit-langit. Sedangkan  karakteristik  penderita  seperti  angka  prevalensi,  jenis kelainan dan pekerjaan orang tua ditampilkan dalam bentuk tabel.

Hasil: Penelitian menunjukkan  bahwa  kejadian  kelainan  sumbing  bibir dan  langit-langit  hampir  merata  di  seluruh  wilayah  Jember  bahkan terdapat  sepuluh  wilayah  yang  memiliki  angka  kejadian  lebih  dari  5 penderita.  Tingginya  angka  kejadian  ini  kemungkinan  berhubungan dengan  faktor-faktor  risiko seperti  pekerja  orang  tua  sebagai  petani, penggunaan  pestisida  dan  pencemaran  logam  berat  yang  banyak ditemukan di wilayah Jember yang secara geografis merupakan daerah perkebunan  dan  pertanian  sebagai  penyebab  kejadian  kelainan kongenital ini.

Kesimpulan: Pemetaan penderita  secara  geografis  akan  memudahkan dalam menentukan prediksi angka kejadian dan faktor resiko terjadinya kelainan  sumbing  bibir  dan  langit-langit  serta  memudahkan  dalam membuat sistem penanganan penderita sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing penderita.