Identifikasi Terhadap Insiden Ketidak lengkapan Penulisan Resep dengan Menggunakan Pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani
ABSTRAK
Latar Belakang: Pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat perlu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Pada hasil pelaporan insiden keselamatan pasien di RSI Surabaya didapatkan insiden tertinggi yakni ketidak lengkapan penulisan resep sejumlah 126 insiden selama bulan Januari sampai Agustus tahun 2020. Melalui tindak lanjut berupa penanganan dan penganalisisan dengan analisis modus kegagalan atau mengenali permasalahan yang terjadi.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi terhadap insiden ketidak lengkapan penulisan resep dengan menggunakan pendekatan FMEA di RSI Surabaya Ahmad Yani.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif kuantitatif. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani tahun 2020, Standar prosedur operasional peresepan tahun 2019, hasil pelaporan insiden keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani tahun 2020, serta laporan-laporan lain yang mendukung. Meninjau pada delapan alur proses penulisan resep di RSI Surabaya A.Yani. Kemudian pada masing-masing alur proses tersebut akan diidentifikasi modus kegagalannya. Dilakukan analisis dengan pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dengan menghitung risk priority number dengan menetapkan peringkat dari occurance, severity, dan detection, serta menetapkan cut off point dengan berdasarkan konsep pareto. Disajikan dengan menggunakan tabel, diagram, serta narasi untuk menjelaskan hasil analisis.
Hasil: Berdasarkan identifikasi pada delapan alur proses penulisan resep, didapatkan bahwa pada masing masing alur terdapat 17 modus kegagalan, dengan yang menjadi prioritas yakni hanya sejumlah 12. Prioritas modus kegagalan tersebut yakni dokter tidak lengkap dalam penulisan singkatan, tidak memperhatikan obat yang dibawa atau digunakan pasien sebelum perawatan di Rumah Sakit, salah dalam menulis obat, pengisian informasi pasien salah, tidak meninjau kembali aspek klinis pada pasien seperti alergi terhadap obat tertentu, pasien tidak segera mendapatkan obatnya, informasi tentang pasien kurang lengkap, salah pemberian dosis obat, ketidaksesuaian atau kesalahan dalam menuliskan istilah instruksi khusus dalam resep, salah dalam pemberian singkatan, apoteker tidak memeriksa kembali lembar resep, serta salah dalam memahami instruksi khusus yang dituliskan dalam resep. Modus kegagalan tersebut merupakan kesalahan medis pada ketidak lengkapan penulisan resep di RSI Surabaya A.Yani, yang perlu menjadi piroritas untuk ditindaklanjuti.
Kesimpulan: Adanya penggunaan tools FMEA memudahkan dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas permasalahan yang terjadi dalam alur peresepan. Perbaikan usulannya meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara dokter dengan apoteker, memperhatikan Permenkes terkait keselamatan pasien rumah sakit, kerjasama pihak manajemen Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani, PMKP, serta unit farmasi, pengoptimalan dalam penerapan e-prescribing.
REFERENSI
Angkow, L. G., Citraningtyas, G. and Wiyono, W. I. (2019) ‘Faktor Penyebab Medication Error di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Manado. 2019', Pharmacon, 8(2), pp.426–433.
Ardianti, F. and Nyamin (2020) ‘Kajian Penulisan Farmasetik Resep Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo', Jurnal Farmasi Indonesia AFAMEDIS, 1(1), pp. 15–26.
Citraningtyas, G., Angkoauw, L. and Maalangen, T. (2020) . ‘Identifikasi Medication Error di Poli Internal Rumah Sakit X di Kota Manado', Jurnal MIPA, 9(1), pp. 33–37.
Erdil, A. (2019) ‘An Evolution on Lifecycle of Products in Textile Industry of Turkey through Quality Function Deployment and Pareto Analysis', Procedia Computer Science, 158, pp. 735–744.
Hanif, R. Y., Hendang, S. R. and Susy, S. (2015) ‘Perbaikan Kualitas Produk KeratonLuxury di PT X dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis', Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 3(3), pp. 137–147.
Maalangen, T. V, Citraningtyas, G. and Wiyono, W. I. (2019) ‘Identifikasi Medication Error Pada Resep Pasien Poli Interna di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Manado', Pharmacon, 8(2),pp. 434–441.
Maiz, N., Nurmainah and Untari, E. K. (2015) ‘Analisis Medication Error Fase Prescribing Pada Resep Pasien Anak Rawat Jalan di Instalasi Farmasi RSUD Sambas Tahun 2014', Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 3(1), pp. 1–9.
Marini, I. and Bambang, W. (2012) Analisa Kelengkapan Penulisan Resep dari Aspek Kelengkapan Resep di Apotek Kota Pontianak Tahun 2012. Pontianak.
McDermott, R. E., Mikulak, R. J. and Beauregard, M. R. (2009) The Basics of FMEA. 2nd edn. New York: Taylor & Francis.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011) ‘Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit'. Jakarta.
Piliarta, I. N. G., Swastiwi, D. A. and Noviyani, R. (2012) ‘Kajian Kelengkapan Resep Pediatri Rawat Jalan yang Berpotensi Menimbulkan Medication Error di Rumah Sakit Sawasta di Kabupaten Gianyar',Jurnal Farmasi Udayana, 1(1), pp. 16–21.
Rumah Sakit Islam (2019) SPO.Farm.X.34.03.2019.Hal.01. Prosedur Peresepan/Permintaan Obat dan Instruksi Pengobatan. Surabaya.
Rumah Sakit Islam (2020) Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2021. Surabaya.
Sabila, F. C., Rasmi, Z. O. and Nurul, U. (2018) ‘Peresepan Elektronik (E-Prescribing) dalam Menurunkan Kesalahan Penulisan Resep', Majority, 7(3), pp. 271–275.
Salmon, W. and Jiang, R. (2012) ‘E-Presribing: History, Issues, and Potentials', J Publict Health, 4(3).
doi: doi: 10.5210/ojphi.v4i3.4304.
Susanti, I. (2013) Identifikasi Medication Error Pada Fase Prescribing, Transcribing, dan Dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap Penyakit Dalam Gedung Teratai, Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati Periode 2013. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Tutiany, Lindawati and Paula, K. (2017) Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
WHO (2017) Patient Safety: Making health care safer. Geneva.
Widayati, A. et al. (2007) ‘Kajian Medication Error Pada Resep Racikan Pasien Pediatrik di Unit Farmasi Rumah Sakit "‘X'” Bulan Juli 2007 (Tinjauan Fase Dispensing)', Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas,4(1), pp. 429–435.
Yulianingtyas, R., Wigati, P. A. and Suparwati, A. (2016) ‘Analisis Pelaksanaan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang', Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), pp. 121–128.
Zasadzien, M. (2014) ‘Using The Pareto Diagram and FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) to Identify Key Defects in a Product', Management Systems in Production Engineering, 16(4), pp. 153–156.
Copyright (c) 2022 Rima Putri Permata Sari, Budhi Setianto, Inge Dhamanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.