Hubungan Status Gizi (IMT), Kualitas Tidur dan Aktivitas Fisik dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia (Cikedokan Plant/Ckr-B)
Latar Belakang: Kelelahan kerja merupakan perasaan letih ketika aktivitas fisik telah mengalami penurunan. Kelelahan kerja yang terjadi dapat menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh sehingga dapat membahayakan lingkungan sekitar maupun diri sendiri.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi (IMT), kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control. Populasi penelitian yaitu tenaga kerja Bagian Produksi Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia (Cikedokan Plant/Ckr-B). Besar sampel dihitung menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sebanyak 21 responden kelompok kasus dan 21 responden kelompok kontrol. Data primer bersumber dari kuesioner dan wawancara responden. Data dianalisis menggunakan analisis bivariat uji Chi-Square dan analisis multivariat uji regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara status gizi (IMT) (p=0,001, OR=7,913), kualitas tidur (p=0,004, OR=18,687) dan aktivitas fisik (p=0,005, OR=6,435) dengan kelelahan kerja. Yang tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja adalah adalah usia (p=0,753), masa kerja (p=0,311), shift kerja (p=403), asupan energi (p=0,304), asupan protein (p=0,289), asupan lemak (p=0,289), asupan karbohidrat (p=0,414) dan pola konsumsi (p=1,00).
Kesimpulan: Terdapat hubungan status gizi (IMT), kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan kelelahan kerja tetapi tidak terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat dan pola konsumsi. Peneliti menyarankan untuk pekerja menjaga status gizi (IMT) agar normal serta selalu memanfaatkan waktu dengan baik agar mampu memiliki waktu beristirahat dan menyeimbangkan waktu istirahat tersebut dengan jenis aktivitas fisik yang dijalani setiap hari.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
WorkSafe Victoria. (2020) Work-related fatigue: Aguide for employers. Victoria State Government
Tarwaka, S. dan Sudiajeng, L. (2004) Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Uniba Press.
Internatuinal Labour Organization (ILO). (2013). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. [Serial Online] Available at: http://www.oit.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_627174.pdf (Diakses pada tanggal 10 April 2021)
Kemenkes RI. (2014). 1 orang pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. [Serial Online] Available at: https://www.kemkes.go.id/article/view/201411030005/1-orang-pekerja-di-dunia-meninggal-setiap-15-detik-karena-kecelakaan-kerja.html (Diakses tanggal 10 April 2021)
Suma'mur. (2009). Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: Sagung Seto.
Natizatun., Nurbaeti, T. S., dan Sutangi. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Asupan Zat Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri di Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indramayu Tahun 2018. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), pp. 72-78.
Ismayenti, L. (2017). Effect Of Heat Stress and Nutrition Status On Worker Fatigue At Traditional Music Gamelan Industry. Proceedings Of The International Conference On Applied Science And Health (No. 1), pp. 136-142.
Kemenkes RI. (2016). Memetik Manfaat Tidur. Jakarta: Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI. Available at: www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-p2ptm/memetik-manfaat-tidur (Diakses tanggal 13 April 2021)
Agririsky, I. A. C., dan Adiputra, I. N. (2016) Gambaran Kualitas Tidur Perawat dengan Shift Kerja di Ruang Rawat Inap Anak RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016. E-Jurnal Medika Udayana, 7(11).
Pratama, M. A. (2020). Hubungan Antara Shift Kerja, Waktu Kerja dan Kualitas Tidur dengan Kelelahan Pada Pekerja PT. Pamapersada Sumatera Selatan. Universitas Ahmad Dahlan, 2020.
Karlos, O. C. (2014). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Manado.
Yogisutanti, G., Aditya, H., dan Sihombing, R. (2020). Relationship Between Work Stress, Age, Length of Working and Subjective Fatigue Among Workers in Production Department of Textiles Factory. 4th International Symposium on Health Research (ISHR 2019), pp. 70-73. Atlantis Press.
Sari, A. R., & Muniroh, L. (2017). Hubungan Kecukupan Asupan Energi Dan Status Gizi Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pekerja Bagian Produksi (Studi Di PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya). Amerta Nutrition, 1(4), pp. 275-281.
Simamora, A. S. M. (2019). Hubungan Faktor Individu dan Faktor Pekerjaan dengan Tingkat Kelelahan Kerja pada Pengemudi Truk Tangki BBM di PT X Tahun 2019. Universitas Binawan, 2019.
Dewi, M. M. (2013). Hubungan Antara Asupan Makan, Status Gizi, dan Kelelahan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Pekerja Pabrik PT. Tigaraksa Satria Tbk. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, 2013.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Azwar, A., Susilowati, I. H., Dinar, A., Indriyani, K., dan Wirawan, M. (2018). Impact of Work-Related and Non-Work-Related Factors On Fatigue In Production/Shift Workers. KnE Life Sciences, pp. 213-224.
Copyright (c) 2022 Rizki Sri Wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.