Hubungan Komorbid Hipertensi dengan Derajat Gejala Pasien COVID-19

Hipertensi Komorbid Gejala COVID-19

Penulis

June 28, 2023
Photo by Mufid Majnun

Latar Belakang: COVID-19 di Indonesia telah menyebabkan kematian sebanyak 142.173 kematian, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dan Surabaya merupakan kota dengan angka kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi dan penyakit kardiovaskular merupakan komorbid terbanyak yang ditemukan pada pasien COVID-19.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan komorbid hipertensi dengan derajat gejala pasien COVID-19.  

Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik observasional dengan jenis desain Studi Kasus Kontrol dengan sampel sebanyak 104 pasien. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode bulan Maret 2020 hingga September 2021. Analisis data menggunakan nilai estimasi Odd Ratio (OR).

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berusia lansia akhir sebanyak 60 pasien atau 57,6% berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53 pasien atau 51%, memiliki komorbid hipertensi sebanyak 63 pasien atau 60,5% dan gejala yang paling banyak dialami oleh pasien adalah pilek dan batuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa 34 pasien atau 72,5% memiliki komorbid hipertensi dan bergejala berat, 14 pasien atau 27,5% tidak memiliki komorbid dan bergejala sedang. Didapatkan nilai p-value=0,015 sehingga komorbid hipertensi memiliki hubungan yang signifikan dengan gejala pasien. Nilai estimasi risiko OR sebesar 2,744 (95% CI = 1,211-6,215) yang artinya pasien dengan hipertensi memiliki peluang 2,744 kali lebih besar bergejala berat dibandingkan dengan pasien yang tidak hipertensi.

Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pasien dengan hipertensi memiliki peluang 2,744 kali lebih besar bergejala berat dibandingkan dengan pasien yang tidak hipertensi. Komorbid hipertensi merupakan faktor risiko gejala berat pasien COVID-19.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama