Gambaran Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya

Unduhan
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikontrol dengan baik. Pengukuran HbA1c merupakan cara yang akurat untuk mengetahui kontrol glikemik selama 2-3 bulan terakhir dan untuk menilai tingkat gula darah dalam jangka panjang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 118 pasien diabetes melitus yang telah menjalani pemeriksaan HbA1c, dipilih menggunakan metode accidental sampling. Data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien yang tercatat di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 73,7% responden memiliki kadar HbA1c tidak terkontrol (≥6,5%) dengan rata-rata kadar HbA1c sebesar 8,18%. Proporsi kadar HbA1c tidak terkontrol paling banyak ditemukan pada kelompok lansia (62,1%), perempuan (70,1%), pasien den lama menderita diabetes melitus ≥5 tahun (57,5%), dan pasien yang menggunakan kombinasi OAD oral (39,1%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa respoden dengan kadar HbA1c tidak terkontrol sebagian besar berusia lansia, berjenis kelamin perempuan, telah lama menderita diabetes melitus ≥5 tahun, dan mengonsumsi kombinasi OAD oral. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan diabetes melitus masih perlu ditingkatkan.
Adriani, D., Hurin, S., & Amani, P. (2023). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HbA1c pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2. Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti, 8(2), 190–198. https://doi.org/10.25105/pdk.v8i2.14034
Akuba, J., Wiedyaningsih, C., & Andayani, T. M. (2024). Pengaruh Medication Therapy Management terhadap Kadar HbA1c Pasien Diabetes Melitus yang Mendapatkan Terapi Insulin. Majalah Farmaseutik, 21(1), 37-44. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v21i1.98974
Amalia, E., Yitnamurti, S., & Wibisono, S. (2018). Hubungan Kepribadian dengan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kedokteran Unram, 8(1), 7–12. https://doi.org/10.29303/jku.v8i1.326
Badan Kebijakan Pembangungan Kesehatan. (2023). Indonesian Health Survey 2023 in Numbers. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2023. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Surabaya.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2024. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2023. Surabaya.
Inoue, K., Nianogo, R., Telesca, D., Goto, A., Khachadourian, V., Tsugawa, Y., Sugiyama, T., Mayeda, E. R., & Ritz, B. (2021). Low HbA1c levels and all-cause or cardiovascular mortality among people without diabetes: The US National Health and Nutrition Examination Survey 1999-2015. International Journal of Epidemiology, 50(4), 1373–1383. https://doi.org/10.1093/ije/dyaa263
International Diabetes Federation. (2025). IDF Diabetes Atlas 11th edition.
Kane, N. S., Hoogendoorn, C. J., Tanenbaum, M. L., & Gonzalez, J. S. (2018). Physical symptom complaints, cognitive emotion regulation strategies, self-compassion and diabetes distress among adults with Type 2 diabetes. Diabetic Medicine, 35(12), 1671–1677. https://doi.org/10.1111/dme.13830
Karimah, H, N., Sarihati, I, G, A, D., & Habibah, N. (2018). Gambaran Kadar HbA1C pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Wangaya. Jurnal Meditory, 6(2), 88-98. https://doi.org/10.33992/m.v6i2.442
Kurdi, F., Abidin, Z., Surya, V. C., Anggraeni, N. C., Alyani, D. S., & Riskiyanti, V. (2021). Angka Kejadian Diabetes Mellitus pada Lansia Middle Age Di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 7(2), 282-288. https://doi.org/10.33023/jikep.v7i2.834
Made, N., Arini, A., Made, I., & Dwipayana, P. (2020). Hubungan Kadar HbA1c terhadap Terapi Obat Anti Diabetes Oral dan Kombinasi Obat Anti Diabetes Oral-Insulin pada Penderita DM Tipe 2 Di Poliklinik Diabetes RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2016. Jurnal Medika Udayana, 9(9), 94-99. https://doi.org/10.24843.MU.2020.V9.i9.P16
Martina, M., Septian, F., Fadhil, A., Nur A, S., & Hanafi, A. S. (2024). Profil HBA1C pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sehat Baznas Jakarta Tahun 2021. Jurnal Wacana Kesehatan, 9(2), 76. https://doi.org/10.52822/jwk.v9i2.666
Nurgajayanti, C., Susilawati, T. N., & Wiboworini, B. (2024). Durasi Menderita DM Memengaruhi Kontrol Glikemik Jangka Panjang yang Diukur Melalui HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 34(3). 563-570. https://doi.org/10.34011/jmp2k.v34i3.2085
Oktianti, D., & Retno Karminingtyas, S. (2024). Hubungan Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komorbid Hipertensi terhadap Kepatuhan Minum Obat Menggunakan MARS-5. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 7(2), 188-197. http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia. Penerbit PB. PERKENI, Jakarta. ISBN:978-602-53035-5-5.
Rahayu, S., & Komariah, K. (2020). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Indeks Massa Tubuhh dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Klinik Pratama Rawat Jalan Proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 11(1). 41-50. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.412
Ramadhan, N., Marissa, N., Fitria, E., & Wilya, V. (2018). Pengendalian Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien di Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 239–246. https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.63
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Rohmatulloh, V., Pardjianto, B., Sekar Kinasih, L. (2024). Hubungan Usia dan Jenis Kelamin terhadap Angka Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan 4 Kriteria Diagnosis Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Karsa Husada Kota Batu, 8(1), 2528-2543, https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i1.27198
Sahela, A. A., Cholifah Lutfiana, N., Dhany, R. K., & Ambar, N. S. (2025). Hubungan Durasi Diabetes Melitus Tipe 2 dan Kadar HbA1c dengan Tipe Retinopati Diabetik. Jurnal Medis Umum, 2(1), 58-69. https://doi.org/10.30651/jmu.v2i1.25639
Setiyorini, E., Wulandari, N. A., & Efyuwinta, A. (2018). Hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pada lansia penderita Diabetes Tipe 2. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(2), 163–171. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i2.art.p163-171
Silangit, T., Julianto, E., Departemen, S. P., Klinik, P., Pengajar, S., & Parasitologi, D. (2018). Gambaran Kadar HbA1c pada Penderita Diabetes Melitus Di Klinik Diabetes Dharma Medan. Majalah Ilmiah Methoda, 8(1). 101-104. https://doi.org/10.46880/methoda.Vol8No1.pp103-107
Sugondo, A. T., Ardiany, D., Nuswantoro, D., & Notopuro, P. B. (2019). Relationship between HbA1c Levels with eGFR and Blood Pressure in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the Department of Internal Medicine Dr. Soetomo General Hospital Surabaya. Biomolecular and Health Science Journal, 2(2), 117. https://doi.org/10.20473/bhsj.v2i2.1495
Syahrul, A. M., Haskas, Y., Restika, I., (2022). Hubungan Kontrol Glikemik dan Kepatuhan Pengobatan dengan Kejadian Hospital Readmission pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 17(1), 32-39. https://doi.org/10.35892/jikd.v17i1.890
Yulia Annisa’, V., & Suropati, A. S. (2023). Hipoglikemia pada Pasien dengan Riwayat Diabetes Melitus. Journal Continuing Medical Education, 135-144.
Yulia, H., R., & Cahyati, W. H. (2022). Kejadian Diabetes Melitus pada Usia Produktif di Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, Higeia (Journal of Public Health Research and Development),
(3), 350-361. https://doi.org/10.15294/higeia.v6i3.55268
Hak Cipta (c) 2025 Tika Aprilia Permatasari, Kurnia Dwi Artanti

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Media Gizi Kesmas by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing right of the article without restrictions.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA).
3. The Creative Commons Attribution-Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.