Spirulina chitosan gel induction on healing process of Cavia cobaya post extraction socket
Downloads
Background: Prominent residual ridge is necessary to gain retention and stabilility for succesful prosthodontic treatment such as removable, fixed or implant. Spirulina is a natural substance that can help tissue healing and chitosan also a natural substance that reported to have the ability to help bone remodelling. The combination gel of spirulina and chitosan could be considered as an alternative material to maintain residual ridge height after tooth extraction. Purpose: The aim of study was to examine the effect of combination gel of Spirulina and chitosan on healing process of Cavia cobaya post tooth extraction socket by counting the amount of osteoclast, osteoblast and colagen as an indicator. Methods: Twenty eight cavia cobaya were divided into 4 groups. Insisive mandible extraction was done and the sockets were filled with 3% CMCNa for control groups, 3% spirulina chitosan 200 mg for group 1, 6% spirulina chitosan 200 mg for group 2, 12% spirulina chitosan 200 mg for group 3. After 30 days, histopathology examination was done by using microscope to count the amount of osteoclast, osteoblast and collagen. Results: Data was analyzed by using Anova and Tukey HSD. For osteoclast, there was no significant different between every groups, while for osteoblast and collagen there was significant different between groups. The results showed that induction of combination gel spirulina chitosan was able to accumulate collagen fiber and resulting faster wound healing. Conclusion: Combination 12% gel spirulina chitosan 200 mg could be used as an alternative material for better bone remodeling after tooth extraction.
Latar belakang: Residual ridge yang prominen sangat dibutuhkan untuk mendapatkan retensi dan stabilitas untuk menunjang keberhasilan perawatan di bidang prostodonsia seperti pada kasus removable, fixed atau implant. Tindakan pencabutan gigi dapat merusak jaringan periodontal, sementum dan tulang alveolar yang mengakibatkan resorbsi ridge yang besar. Spirulina telah terbukti mempunyai kemampuan untuk membantu penyembuhan tulang sedangkan kitosan mempunyai kemampuan untuk membantu proses pembentukan tulang. Kombinasi kedua bahan ini diharapkan dapat menjadi bahan alternatif untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan pembentukan tulang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan meneliti efek induksi kombinasi gel dari Spirulina dan kitosan terhadap proses penyembuhan soket pasca ekstraksi gigi Cavia cobaya dengan indikator jumlah osteoklas, osteoblas dan kolagen. Metode: Penelitian ini menggunakan 28 marmot yang dibagi menjadi 4 kelompok penelitian. Pencabutan dilakukan pada incisive rahang bawah kemudian soket pencabutan diisi dengan CMCNa 3% pada kelompok control; spirulina 3% chitosan 200 mg pada kelompok perlakuan 1; spirulina 6 % chitosan 200 mg pada kelompok perlakuan 2, dan spirulina 12% citosan 200 mg pada kelompok perlakuan 3. Pada hari ke 30 dilakukan pemeriksaan histopatologi menggunakan mikroskop untuk menghitung jumlah osteoblas, osteoklas dan kolagen. Hasil: Data dianalisis dengan Anova dan Tukey HSD. Jumlah osteoklas tidak berbeda secara signifikan antara setiap kelompok, sedangkan jumlah osteoblas dan kolagen terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi kombinasi gel spirulina chitosan mampu mengakumulasi serat kolagen dan menghasilkan penyembuhan luka lebih cepat. Simpulan: Kombinasi gel spirulina 12% chitosan 200 mg dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk remodeling tulang yang lebih baik setelah pencabutan gigi.
Downloads
- Every manuscript submitted to must observe the policy and terms set by the Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi).
- Publication rights to manuscript content published by the Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) is owned by the journal with the consent and approval of the author(s) concerned.
- Full texts of electronically published manuscripts can be accessed free of charge and used according to the license shown below.
- The Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License