Hubungan antara Perilaku Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Status Gizi Baduta Di Kabupaten Cirebon

nutrient intake nutritional behavior CHLB feeding parenting pattern stunting

Authors

18 June 2020

Downloads

Background: Cirebon Regency is one of the priority areas that becomes the locus in efforts to accelerate the reduction of stunting in 2018.

Objective: This study aims to analyze the relationship between feeding parenting pattern with nutrient intake of under two-years infants and the relationship between nutritional behavior and clean and healthy lifestyle behavior (CHLB) with nutritional status of under two-years infants in Cirebon Regency.

Methods: This study used a cross-sectional study design using secondary data from previous studies conducted at the same two locations in Cirebon Regency. The data processing was carried out in November to December 2019. The subjects involved were 70 mothers who had infants aged 0-24 months. Analysis of the relationship between variables using the Rank Spearman test.

Results: The results of the correlation test showed that there was no significant relationship (p> 0.05) between feeding parenting pattern with nutritional intake. In addition, maternal nutritional behavior also did not have a significant relationship (p> 0.05) with nutritional status. This study found that there was a significant relationship between clean and healthy living behavior on the indicators of a smoke-free home environment with the nutritional status using HAZ index.

Conclusion: Imbalance between knowledge and socio-economic factors of income can lead to inequality in the application of feeding parenting pattern, nutritional behavior, and CHLB to the nutritional status of under two years. Therefore, a continuous monitoring and evaluation system is needed to ensure that the stunting acceleration program runs effectively and efficiently.

ABSTRAK

 

Latar belakang: Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah prioritas yang menjadi lokus dalam upaya percepatan penurunan stunting pada tahun 2018.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola asuh makan dengan asupan zat gizi baduta serta hubungan antara perilaku gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat dengan status gizi baduta di Kabupaten Cirebon.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari penelitian sebelumnya yang dilakukan pada dua lokasi yang sama di Kabupaten Cirebon. Proses pengolahan data dilakukan pada bulan November hingga Desember 2019. Subjek yang terlibat adalah 70 orang ibu baduta yang memiliki bayi berusia 0-24 bulan. Analisis hubungan antar variabel menggunakan uji Rank Spearman.

Hasil: Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan (p >0,05) antara pola asuh makan dengan asupan zat gizi. Selain itu, perilaku gizi ibu juga tidak memilki hubungan yang signifikan (p>0,05) dengan status gizi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada indikator lingkungan rumah bebas asap rokok terhadap status gizi baduta.

Kesimpulan: Ketidakseimbangan antara pengetahuan dengan faktor sosio-ekonomi penghasilan dapat mengakibatkan terjadinya ketimpangan dalam penerapan pola asuh makan, perilaku gizi, dan PHBS terhadap status gizi baduta. Oleh karena itu, diperlukan sistem monitoring dan evaluasi secara kontinu untuk memastikan bahwa program percepatan stunting berjalan secara efektif dan efisien.