Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan di Kantin PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, Jawa Timur
Downloads
ABSTRAK
Latar Belakang: Pada usia yang produktif dan sanggup untuk bekerja memerlukan asupan makanan yang bergizi dan aman. Pentingnya penyediaan asupan gizi di lingkungan kerja, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban menyediakan layanan makanan dan fasilitas kantin bagi pekerja maupun pengunjung yang datang. Berdasarkan laporan tahunan BPOM tahun 2016 dan 2017, dilihat dari lokasi terjadinya KLB keracunan pangan terbesar ketiga terjadi di area kantor/ pabrik. Mencegah kejadian serupa salah satunya dengan menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan pada kegiatan pengolahan makanan.
Tujuan: Tujuan dari penulisan artikel adalah untuk mengetahui dan mempelajari penerapan higiene sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan sampai penyajian makanan yang telah dilaksanakan di kantin PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif berupa observasi dan wawancara.
Hasil: Kegiatan pengolahan makanan terutama di lingkungan kerja penting untuk memperhatikan dan menerapkan higiene sanitasi makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan serta bahaya lainnya yang diakibatkan oleh makanan dan kerugian lainnya. Berdasarkan Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga, higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari makanan, orang, tempat dan peralatan agar makanan aman untuk di konsumsi. Terdapat enam prinsip dalam penerapan higiene sanitasi makanan, yaitu 1) Pemilihan bahan makanan, 2) Penyimpanan bahan makanan, 3) Pengolahan makanan, 4) Penyimpanan makanan jadi/ masak, 5) Pengangkutan makanan dan 6) Penyajian makanan.
Kesimpulan: Kegiatan pengolahan makanan sebagian besar telah memenuhi dan beberapa aspek ada yang belum memenuhi. Kegiatan pengolahan makanan yang belum memenuhi prinsip higiene sanitasi makanan adalah penyimpanan bahan baku, pengolahan makanan dan penyajian makanan.
Kata Kunci: higiene sanitasi, pengolahan makanan, kantin pabrik
REFERENSI :
Wayansari, Lastmi., Irfanny Z. Anwar., Zul Amri. Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Tasmi D., Halinda S. Lubis., dan Eka L. Mahyuni. Hubungan Status Gizi dan Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT. Perkebunan Nusantara 1 Pabrik Kelapa Sawit Pulau Tiga Tahun 2015 (2015).
Pritasari., Didit Damayanti., dan Nugraheni T. Lestari. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. (2012).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan Tahunan 2016. Jakarta : BPOM (2017).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Laporan Tahunan 2017. Jakarta : BPOM (2018).
Arisanti, R. Reni., Citra Indriani., Siswanto A. Wilopo. Kontribusi Agen dan Faktor Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di Indonesia: Kajian Sistematis. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, Vol. 34, No. 3, 99-106 (2018).
Departemen Kesehatan RI. Kumpulan Modul Kursus Penyehatan Makanan Bagi Pengusaha Makanan dan Minuman. Jakarta: Yayasan Pelayanan Sanitasi Lingkungan Nasional (PESAN)
(2001).
Surono, Ingrid S., Agus Sudibyo., dan Priyo Waspodo. Pengantar Keamanan Pangan untuk Industri Pangan. Yogyakarta: CV Budi Utama (2016).
Marriott, Norman G., dan Robert B. Gravani. Principles of Food Sanitation (Fifth Edition). USA : Springer Science+Business Media (2006).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga (2011).
Rahmadhani Dini., Sri Sumarmi. Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi di PT Aerofood Indonesia, Tangerang, Banten. Amerta Nutr, 291-299 (2017).
Mamuaja, Christine F. Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan. (UNSRAT PRESS, 2016).
Sari, D. A., Hadiyanto. Teknologi dan Metode Penyimpanan Makanan sebagai Upaya Memperpanjang Shelf Life. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol. 2, No. 2, 52-59 (2013).
Jiastuti, Titis. Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Keberadaan Bakteri pada Makanan Jadi di RSUD DR Harjono Ponorogo. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 10, No. 1, 13–24 (2018).
Yunus Salma P., J. M.L, Umboh., Odi Pinontoan. Hubungan Personal Higiene dan Fasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia Coli pada Makanan di Rumah akan Padang Kota Mando dan Kota Bitung. JIKMU, Vol. 5, No. 2, 210-220 (2015).
Ramayanti, Ridha. Analisis Hubungan Status Gizi dan Ilkim Kerja dengan Kelelahan Kerja di Catering Hikmah Food Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 4, No. 2, 177-186 (2015).
Bakri, B., Ani Intiyati., Widartika. Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Barreiro C, Albano H, Silva J, Teixeira P. Role of flies as vectors of foodborne pathogens in rural areas. International Scholarly Research Notices Microbiology, 1-7 (2013).
AMERTA NUTR by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA).
4. The Creative Commons Attribution Share-Alike (CC BY-SA) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under "the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violation.