Experiences of Pulmonary TB Clients that Achieve Intensive Phase Treatment in Taji Puskesmas Magetan District
Downloads
Pendahuluan: Klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif sering kali merasa sedih, bosan, menolak keadaan, tidak berguna dan tidak berdaya, mengeluh dengan perubahan kondisi yang dialami. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif di wilayah kerja Puskesmas Taji Kabupaten Magetan
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi dengan metode in-depth interview terhadap 15 partisipan dengan kriteria inklusi klien TB paru berusia ≥16 tahun, klien baru terdiagnosa TB paru, klien sudah menjalani pengobatan TB paru fase intensif selama 1 bulan. Sedangkan kriteria eksklusi klien TB paru yang sedang hamil, TB-HIV, TB-MDR, TB ekstra paru, klien dengan penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, hipertensi, skizofrenia, dan penyakit kronis lainnya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik sembilan langkah Colaizzi.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan sebelas tema yaitu: 1) Perubahan di lingkungan keluarga, 2) Perubahan di lingkungan kerja, 3) Menjaga kegiatan sosial, 4) Efek samping setelah minum obat TB paru, 5) Upaya mencegah penularan TB paru, 6) Upaya mencapai kesembuhan, 7) Jenis dukungan selama pengobatan TB paru, 8) Sumber dukungan selama pengobatan TB paru, 9) Hambatan selama pengobatan TB paru, 10) Upaya mengatasi hambatan selama pengobatan TB paru, 11) Harapan selama pengobatan TB paru.
Kesimpulan: Pengalaman klien TB paru selama menjalani pengobatan fase intensif memerlukan berbagai dukungan baik dari diri sendiri dan orang lain seperti keluarga, tetangga, teman, dan petugas kesehatan untuk mengatasi hambatan yang dilalui. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang promosi kesehatan dan pendampingan berkelanjutan terhadap klien TB paru yang menjalani pengobatan fase intensif dengan melibatkan keluarga dan masyarakat.
Angelica, A., Maria, D., Ribeiro, E. (2013) Life Experience of Patients Who Have Completed Tuberculosis Treatment a Qualitative Investigation in Southeast Brazil. BMC Public Health 13: 595
Behzadifar, M. Mirzaei, M. Keshavarzi, A. et al. (2015) Patients Experience of Tuberculosis Treatment Using Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS) a Quality Study. Iran: Iran Red
Crescent Med. J. 17(4).doi: 10.5812/ircmj.17(4)2015.20277
Chrisnawati, Beda, V. dan Maratning, A. (2017) ‘Pengalaman Hidup Pasien Tuberkulosis yang Menjalani Pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauma Banjarmasin Tahun 2017':Banjarmasin
Dinkes, Magetan. (2017) Profil Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2016: Dinkes Kabupaten Magetan.
Dodor, E. (2012) The Feelings and Experience of Patients with Tuberculosis in The Sekondi-Takoradi Metropolitan District Implications for TB ControlEfforts. Ghana Medical Journal 46(4)
Friedman, M. . (2010) Family Nursing Research Theory and Practice. 5th edn. Stamford: Appieton & Lange.
Himawan, A., Hadisaputro, S. dan Suprihati (2015) ‘Berbagai Faktor Risiko Kejadian TB Paru Drop Out (Studi Kasus di Kabupaten Jepara dan Pati)', Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1), pp. 57–63.
Kaufman, A. . and Kosberg, J. . (2010) ‘Sosial Support, Caregiver Burden & Life Satisfaction in a Sample of Rural African American and White Caregiver of Older Persons with Dementia.', Journal of Gerontological Social Work, 53, pp. 251–269.
Kemenkes, RI. (2015) Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta. Kemenkes RI
Kemenkes, RI. (2016) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta. Kemenkes RI
Kemenkes, RI. (2017) Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta. Kemenkes RI
Kemenkes, RI. (2018) Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta. Kemenkes RI
Natalya, W. dan Anwar, K. (2013) ‘Perbedaan Kepatuhan Berobat Pada Penderita TB Paru yang Didampingi PMO dan Tidak Didampingi PMO di Wilayah Puskesmas Kabupaten Boyolali'.
Nuraidah, L. F. et al. (2016) ‘Gambaran Penderita Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Yang Berobat Kembali Di Kota Surabaya Jember: Universitas Jember
Potter, P. and Perry, A. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktek. Jakarta: EGC.
Prawulandari, A. (2018) Pengalaman Pasien Multi Drug Resistant Tuberculosis ( Tb-Mdr ) Dalam Keberhasilan Pengobatan Di Wilayah Kota Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Rejeki, H., Nursasi, A. dan Permatasari, H. (2012) ‘Pengalaman Menjalani Pengobatan TB Kategori II di Wilayah Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah', Jurnal Ilmiah Kesehatan, IV(1). Universitas Indonesia
Sedjati, F. (2012) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial dengan Kebermaknaan Hidup Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahan
WHO (2017) Global Tuberculosis Report 2017.
Yuliastuti, Novita, dan Narsih (2013). Tingkat Pengetahuan TB Paru Mempengaruhi Penggunaan Masker Pada Penderita TB Paru. Surabaya: STIKES Hang Tuah Surabaya
Copyright (c) 2019 RR Dian Tristiana, Richa Kumalasari, Makhfudli Makhfudli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution (CC BY).